KUNINGAN (MASS) – Dinas Lingkungan Hidup Daerah Kabupaten Kuningan melakukan Gerakan Kebersihan Fasilitas umum. Kegiatan ini bagian dari peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2020.
Kegiatan gerakan kebersihan ini dilakukan dengan menyisir sampah di sekitar Jalan Siliwangi Kuningan/jalur CFD , Minggu pagi (8/3/20209. Hadir dalam kegiatan Bupati Kuningan H Acep Purnama, Plt Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kuningan H Maryoto SP.
Lalu, Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Nasrul Helmi, SE, para Kasi DLH Kabupaten Kuningan, dan pegawai DLH Kabupaten Kuningan serta masyarakat Kabupaten Kuningan.
Menurut keterangan dari Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kuningan H Maryoto, SP, melalui Kepala Bidang Kebersihan dan Pertamanan Nasrul Helmi, SE menjelaskan, selain melakukan kegiatan bersih-bersih, juga ada penyerahan tempat sampah.
Secara simbolis sampah diberikan oleh Bupati Kuningan kepada pedagang . Dan dilanjutkan dengan melakukan wawar menggunakan kendaraan motor roda 3, guna mengajak masyarakat untuk ikut terlibat dalam upaya pengelolaan persampahan.
“Masyarakat dihimbau untuk menjaga kebersihan lingkungan dan membuang sampah pada temptanya. Hal ini agar Kabupaten Kuningan dapat terbebas dari sampah,” jelasnya Helmi.
Selain kegiatan ini, masih dalam rangkaian Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) Tahun 2020, akan dilakukan juga kegiatan lainnya, yang akan dilaksanakan pada Hari Rabu (11/3/2020) yaitu Program Kali Bersih (Prokasih), yang direncanakan akan dilakukan di Sungai Citamba dan Cilengkrang.
Bupati Kuningan H Acep Purnama, SH MH mengatakan, kondisi mengkhawatirkan terjadi di laut, sementara nutrisi yang dibutuhkan oleh manusia dari hewani berasal dari ikan laut. Begitu banyak sampah di lautan, yang menjadi masalah terbesar.
Perlu diketahui dan dipahami bersama betapa pentingnya untuk membedakan antara sampah organik dan anorganik. Perilaku memilah sampah di Indonesia ternyata masih buruk. Masyarakat masih sulit membiasakan diri membuang sampah sesuai jenis. Padahal, memilah sampah penting agar sampah dapat kembali dimanfaatkan menjadi barang yang bernilai guna.
Bupati mengharapkan agar setiap orang dapat memulai memilah sampah dengan membagi antara organik dan anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang dapat membusuk seperti sisa dapur dan sampah makanan. Sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang dihasilkan dari proses teknologi seperti logam, plastik, kaleng dan sebagainya.
Bupati menuturkan dua jenis sampah ini jangan dicampur, karena sampah anorganik sebenarnya bisa didaur ulang dan menjadi barang yang berguna. Ketercampuran dengan bahan organik bisa mengurangi nilai dan mengurangi kualitas.
“Itu yang akhirnya membuat sampah yang harusnya bisa didaur ulang jadinya tidak bisa,” ucap Bupati.
Sampah anorganik yang sudah dipilah ini nantinya bakal dibagi kembali sesuai jenisnya untuk didaur ulang. Hal ini agar menjadi dasar pemikiran bagi semua, untuk mewujudkan Kuningan bebas dari sampah. (agus)