KUNINGAN (MASS) – Pondok Pesantren (Pontren)Husnul Khotimah Kuningan menggelar Outbound Tarbawi di Balong Dalem, Kuningan (11/7/2019). Kegiatan tersebut bertujuan memberikan bekal dan penyegaran sebelum memulai kegiatan belajar mengajar. Outbound yang diikuti guru MTs dan MA Husnul Khotimah ini mengambil tema Bersinergi Membangun HK untuk Negeri.
Menurut Kadiv HRD, H. Imam Nur Suharno, M.Pd.I, dari tema tersebut ingin menumbuhkan soliditas di dalamnya sehingga dengan sinergitas dan soliditas di HK bisa menciptakan anak didik yang luar biasa. Anak didik HK dari Indonesia dari seluruh tanah air sehingga bisa berkontribusi untuk negeri ini.
Imam menambahkan selama Outbound Tarbawi ini peserta mendapatkan 3 materi dan Outbound. Materi pertama tentang bela negara yang disampaikan oleh Kapt. Arh Dukadir, SH, MH, M.Sc. (Koramil Cigugur). Materi kedua diisi oleh Fahrus Zaman Fadhly, M.Pd.(Dosen Uniku) tentang Literasi Pendidikan.
“Materi ketiga ditutup oleh Dr. Alfan Syafii, M.PdI.(Ketua STISHK) tentang Guru sebagai Murobbi (pendidik),” sebutnya.
Lebih lanjut Imam menjelaskan dengan materi literasi pendidikan Ia berharap guru terbiasa menulis. “Karena dari menulis ini maka akan kelihatan struktur dalam tulisan, struktur berbicara (membangun komunikasi), struktur dalam menyampaikam ide, struktur dalam mengelola potensi, akan terlihat disitu,” ucap dia.
Sedangkan Materi Guru sebagai Murobbi, Imam berharap karena guru sebagai murobbi maka nanti guru bisa mengayomi anak didiknya, bisa berperan sebagai ayah, teman, sahabat dan sebagainya.
Dalam Sesi Materi Kedua, Literasi Pendidikan oleh Fahrus Zaman, M.Pd., pemateri menyampaikan bahwa literasi tidak hanya menulis dan membaca saja. Tetapi ada proses alamiah yang dialami seseorang. Membaca yang efektif dan produktif, bukan sekedar melihat oretan-oretan tinta hitam dan berwarna lainnya di atas kertas, atau gerakan-gerakan dinamis di alam. Tetapi ada proses mental dan kognitif yang bekerja dalam proses membaca.
“Iqra adalah wahyu yang revolusioner. Perintah iqra menjadi pintu bagi manusia mengenal dunia. Pelajaran pertama Allah kepada Nabi Adam adalah soal literasi, mengenalkan nama-nama benda. Nabi Adam sebagai murid “langsung dan pertama” Allah Sang Maha Kuasa, membuat “melek” atau “literat” Adam. Nama-nama adalah kosa-kata. Kosa-kata yang disebut vocabulary (Bahasa Inggris) atau mufradat (Bahasa Arab), adalah pintu mengenal dunia,” paparnya.
Kosa-kata, imbuh Fahrus, menjadi jembatan bagi peserta didik bisa menguak berbagai misteri alam. Aktifitas menguak misteri alam ini yang disebut dengan research (pencarian, penyelidikan, penelitian). Hasil pencarian ini tidak terdokumentasi dengan baik bila tidak ditulis. Karena itu, seseorang tidak akan lulus jadi sarjana, magister atau doktoralnya, bila belum menulis laporan research -nya berupa skripsi, tesis atau disertasi.
“Literasi ini harus dikembangkan karena Pendidikan itu jantungnya literasi. Jadi aktivitas membaca itu menumbuh kesadaran, baik kesadaran secara individual atau secara konstitusional. Kemudian mengikat maknanya dengan menulis,” jelas dia.
Dari pantauan, peserta outbound terlihat antusias mengikuti seluruh materi hingga sesi terakhir yaitu outbound tarbawi. Outbond terdiri dari beberapa game, diantaranya Estafet drawing, save our flag, human ladder, moving the poison dan kata berangkai.
“Game Tarbawi ini trainernya dari HK semua. Sekaligus launching Platih HK. Platih adalah singkatan dari Pusat Layanan Pelatihan Husnul Khotimah. Mulai sekarang Platih HK siap melayani masyarakat yang membutuhkan trainer di bidang apa saja, misalnya pelatihan Outbound, Pelatihan Guru, Mapel, Pelatihan Mubaligh/Mubalighoh, Pelatihan Manajemen Pengelolaan Pesantren, Pelatihan Manajemen Keasramaan, Pelatihan Pengelolaan Karantina Alquran, dan seterusnya,” tambah Imam. (deden)