KUNINGAN (MASS) – Tim Program Pengabdian Masyarakat (PKM) IPB University baru saja melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat bertajuk “Dosplukam IPB University 2025” di Desa Pakapasan Girang, Kecamatan Hantara, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Kegiatan ini mengusung tema pelatihan pembuatan invensi sistem keamanan lingkungan berbasis komunikasi cerdas menggunakan smartphone dan mikrokontroler. Pelatihan tersebut dilaksanakan pada Jumat (18/4/2025) sebagai bentuk kontribusi nyata IPB University dalam memperkuat sistem keamanan lingkungan masyarakat desa melalui pendekatan teknologi tepat guna.
Dalam kegiatan tersebut, dihadirkan tiga narasumber dari kalangan akademisi dan praktisi, yaitu Agung Prayudha Hidayat, S.Tr.Log, MT; Sesar Husen Santosa, STP, MM; dan Ivan De Nerol, S.Tr.Kom. Dalam pemaparannya, Agung Prayudha Hidayat, S.Tr.Log, MT, menekankan pentingnya literasi teknologi di tingkat masyarakat desa.
“Sistem keamanan lingkungan tidak selalu harus mahal dan rumit. Dengan pemahaman dasar dan kreativitas, warga desa bisa membangun solusi keamanan berbasis teknologi yang efektif dan hemat biaya,” ujarnya.
Sementara itu, Sesar Husen Santosa, STP, MM (ketiga dari kiri), melihat pelatihan ini sebagai peluang untuk membangun kemandirian teknologi di tingkat desa.
“Kegiatan seperti ini sangat penting dalam menumbuhkan inovasi lokal. Kami berharap peserta tidak hanya memahami teknologinya, tapi juga mampu mengembangkannya sesuai kebutuhan desa masing-masing,” ujar Sesar.
Sementara, Ivan De Nerol, S.Tr.Kom, sebagai narasumber yang fokus pada teknis pemrograman dan integrasi sistem, menjelaskan pentingnya membangun ekosistem keamanan yang terhubung.
“Dengan menghubungkan sistem ke smartphone, kita memberi kontrol langsung kepada warga atas keamanan lingkungan mereka. Ini adalah langkah awal menuju smart village,” ungkap Ivan.
Pelatihan yang dilaksanakan secara interaktif ini disambut antusias oleh warga Desa Pakapasan Girang. Salah satu peserta terbaik, Abil, mengungkapkan rasa senangnya karena bisa memperoleh ilmu baru yang aplikatif.
“Saya senang bisa belajar langsung dari para ahli, ternyata membuat sistem keamanan tidak sesulit yang saya bayangkan, asalkan ada bimbingan yang tepat,” ujar Abil.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Desa Pakapasan Girang, Didi, juga memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Menurutnya, pelatihan ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat desa dalam menjaga keamanan lingkungan.
“Kami berharap pelatihan seperti ini bisa terus berlanjut, agar masyarakat desa tidak tertinggal dalam pemanfaatan teknologi,” tuturnya. (eki)