KUNINGAN (MASS) – Pasca adanya pemakanan warga Kuningan yang dibantu Damkar karena obesitas, kuninganmass.com mewawancarai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kuningan, dr. H. Edi Martono, MARS, sedekat apa warga Kuningan dengan obesitas.
Saat diwawancara di kantornya, Selasa (14/10/2025), Edi mengamini bahwa obesitas menjadi salah satu masalah kesehatan yang perlu perhatian lebih, khususnya di Kuningan. “Untuk kasus itu tidak ada laporan ke saya dan untuk jumlah masyarakat yang obesitas sendiri itu ada datanya di bidangnya,” ujarnya tidak menyebutkan persisnya berapa.
Edi menjelaskan pentingnya penggunaan Indeks Massa Tubuh (IMT) sebagai alat untuk menentukan berat badan ideal seseorang. Ia juga memaparkan ada empat kategori berdasarkan nilai IMT.
“Indeks massa tubuh ini dihitung berdasarkan perbandingan antara berat badan dan tinggi badan, pertama, berat badan kurang dengan nilai IMT ≤ 18,49, kedua, berat badan normal (ideal) antara 18,5–24,9, ketiga, berat badan berlebih (overweight) dengan nilai IMT > 25–27 dan terakhir, obesitas ditandai dengan nilai IMT > 27,” paparnya.
Dari informasi yang dihimpun, cara menghitung IMT sendiri cukup mudah. Kita hanya perlu angka dari berat badan dan tinggi badan. Cara hitungnya adalah berat badan (dalam satuan kilogram) dibagi dua kali tinggi badan alias kuadrat (dalam satuan meter).
Dalam wawancara yang sama, Kadinkes menekankan pentingnya mengatur pola makan dan gizi yang dimakan bagi masyarakat untuk menjaga kesehatan dan mencegah masalah obesitas. Termasuk untuk menjaga fungsi metabolisme tubuh, orang tua perlu memberikan perhatian lebih terhadap gizi anak-anak mereka.
“Pola makan sangat mempengaruhi kondisi tubuh seseorang. Kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi harus seimbang,” ungkapnya. (raqib)