KUNINGAN (MASS) – Upaya Perusahaan Daerah Aneka Usaha (PDAU) Kuningan untuk menggandeng investor guna mendongkrak kinerja usaha hingga kini belum membuahkan hasil. Direktur PDAU Kuningan, Hj. Heni Susilawati, S.Sos., M.M., dalam podcast Kuningan Mass yang tayang Rabu (7/5/2025), mengungkap sejak tahun 2022 pihaknya sudah gencar mempromosikan peluang kerja sama investasi, namun belum satu pun yang terealisasi.
“Kita sudah menawarkan potensi kerja sama, mulai dari manajemen objek wisata hingga pengembangan layanan, tapi sampai hari ini belum ada satu pun yang menyatakan minat secara serius,” ungkap Heni.
Padahal, PDAU Kuningan memiliki izin pengelolaan destinasi wisata hingga 35 tahun, yang secara hukum dan waktu dinilai sangat potensial untuk menarik investor. Namun menurut Heni, ada beberapa kendala utama yang membuat investor belum tertarik, antara lain:
- Daya Tarik Lokasi Wisata
Investor cenderung memilih lokasi yang memiliki arus pengunjung tinggi. Sementara objek wisata andalan seperti Cipaniis, Telaga Nilam, dan Talaga Remis, meski ramai, masih belum mencapai skala kunjungan yang menjanjikan pengembalian modal cepat. - Status Badan Hukum
Status PDAU yang masih berbentuk Perumda (Perusahaan Umum Daerah) dianggap menjadi hambatan oleh sebagian calon investor. “Kalau berubah jadi Perseroda, mungkin ceritanya akan berbeda karena bentuk itu memungkinkan keterlibatan saham dari non-pemerintah,” jelas Heni. - Kondisi Internal dan Kesehatan Keuangan
Meski mulai membaik, PDAU masih berada dalam kategori “kurang sehat” secara finansial. Ini membuat calon investor lebih berhati-hati. “Kita belum mencatat laba dalam bentuk uang, dan operasional kita masih bergantung pada tiga objek wisata. Itulah kenapa mereka wait and see,” tambahnya.
Meski demikian, PDAU terus menjalin komunikasi dan membangun jejaring, antara lain dengan mengikuti forum investasi pariwisata seperti Kuningan Tourism Investment Summit dan bergabung dengan komunitas pengusaha wisata. Upaya digitalisasi promosi dan penyusunan paket wisata juga sudah dilakukan untuk menarik perhatian pasar luar daerah.
“Kami sadar, investasi itu butuh waktu dan kepercayaan. Tapi kami tetap optimistis, kalau sistem dan proses bisnis terus diperbaiki, investor akan datang,” tutupnya. (argi)
Selengkapnya, tonton di sini :