KUNINGAN MASS –Di tengah ancaman musim kemarau panjang akibat El Nino tahun lalu, sektor pertanian Kabupaten Kuningan justru mampu menunjukkan ketangguhan. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Diskatan) Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, membeberkan produksi beras di Kuningan sepanjang 2024 masih mencatat surplus sekitar 100.000 ton.
“Alhamdulillah Kuningan surplus ya. Surplus di padi, beras kemudian jagung juga. Untuk beras saja kita sudah surplus 100.000 ton,” ungkap Wahyu dalam podcast bersama Kuningan Mass, Sabtu (28/6/2025).
Wahyu merinci, dari luas tanam tahun 2024 sebesar 56.929 hektare, produksi gabah kering giling Kuningan mencapai 352.511 ton. Setelah dikonversi ke beras, jumlahnya sekitar 225.995 ton. Sedangkan konsumsi masyarakat Kuningan diperkirakan hanya sekitar 132.925 ton per tahun.
“Jadi surplusnya kurang lebih 100.000 ton,” jelasnya.
Keberhasilan itu disebutnya tidak terlepas dari semangat para petani, dukungan penyuluh lapangan, serta pemanfaatan aplikasi pencatatan luas tambah tanam dan panen (LTT dan LTP) yang presisi.
“Sekarang petugas di lapangan itu menggunakan aplikasi, setiap hari laporan berapa luas tanam, berapa panen, ada foto open camera, jadi datanya presisi,” paparnya.
Capaian surplus tersebut menjadi bukti bahwa Kabupaten Kuningan tetap kokoh sebagai salah satu lumbung pangan di Jawa Barat, meskipun menghadapi keterbatasan lahan baku sawah hanya 26.000 hektare. Ia menambahkan,di tengah tantangan El Nino, pihaknya juga terus berupaya menyeimbangkan harga pangan di tingkat petani dan konsumen agar stabil.
“Karena Dinas Ketahanan Pangan itu harus menyeimbangkan harga produsen dan harga konsumen,” pungkasnya. (argi)
Selengkapnya, tonton video di bawah ini :