KUNINGAN (MASS) – Gemuruh tanah longsor yang melanda kawasan Cilengkrang, Kabupaten Kuningan, baru-baru ini menjadi sorotan publik. Potongan video viral di TikTok memperlihatkan longsor di bawah Joglo Arunika, memicu diskusi dan spekulasi tentang siapa yang harus disalahkan.
Namun, investigasi lapangan oleh Komisi 3 DPRD Kuningan justru menemukan cerita berbeda. Longsor bukan hanya soal aktivitas wisata, tetapi juga soal pipa air pecah, aliran kohe, dan kondisi tanah yang rawan sejak lama.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Anggota Komisi III DPRD Kuningan, Uus Yusuf, S.E dalam podcast Kuningan Mass yang diupload pada Jum’at (23/5/2025). Menurutnya, longsor di sekitar Joglo Arunika sebenarnya telah berulang sejak 2002, jauh sebelum kawasan wisata berdiri.
“Kami menemukan faktor lain seperti pecahnya pipa PDAM dan kohe yang terbawa aliran air hujan, menyebabkan tanah menjadi gembur,” ungkapnya.
Ia menegaskan, sebelumnya, longsor tersebut sempat memicu kekhawatiran warga dan ramai dibicarakan warganet. Kendati demikian, Komisi III tidak ingin menyalahkan satu pihak. Oleh karena itu, mereka berinisiatif melakukan kunjungan investigasi langsung.
“Kami lebih fokus mencari solusi agar ke depannya bencana longsor bisa dicegah. Perlu ada keterlibatan tim ahli dan instansi terkait,” tutupnya. (argi)
Selengkapnya tonton di bawah ini :