KUNINGAN (MASS) — KPM UI BBC menggelar pertemuan untuk kolaborasi digitalisasi Desa Wisata di Cisantana dengan Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kuningan pada Selasa (12/8/2025).
Pertemuan ini menghasilkan kesepakatan kolaboratif untuk melaksanakan program digitalisasi wisata Desa Cisantana, yang bertujuan untuk memperkuat promosi, aksesibilitas informasi, dan pemberdayaan pengelola wisata lokal melalui teknologi digital.
Pertemuan yang dihadiri oleh pejabat Disporapar dan perwakilan tim mahasiswa pengabdian ini membahas peta kegiatan yang akan dilaksanakan, peran masing-masing pihak, serta target capaian jangka pendek dan jangka menengah. Agenda utama mencakup pembuatan peta wisata digital (QR Maps), pengembangan website promosi desa, edukasi konten informatif bagi pelaku wisata, dan produksi materi promosi.
Kepala Disporapar, Drs. Asep Budi Setiawan, M.Si., mengungkapkan bahwa inisiatif ini tepat waktu dan sejalan dengan visi pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kuningan.
“Kami menyambut baik inisiatif mahasiswa Universitas Islam Bunga Bangsa Cirebon. Digitalisasi menjadi kunci agar potensi wisata desa termasuk Desa Cisantana dapat dikenal lebih luas tanpa harus mengorbankan nilai budaya dan kelestarian lingkungan,” ujarnya.
Asep Budi juga menegaskan bahwa pemerintah daerah akan mendukung aspek kebijakan, sementara pelaksanaan teknis dapat dilakukan bersama-sama dengan tim pengabdian. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pengembangan pariwisata lokal.
Sementara Zayyan, perwakilan tim pengabdian, menambahkan bahwa kelompoknya berkomitmen untuk mentransformasikan hasil observasi dan potensi lokal menjadi produk digital yang mudah diakses.
“Kami berkomitmen menghadirkan peta digital, website informatif, dan materi promosi yang bukan sekadar estetika, tetapi juga berorientasi pada manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat,” jelasnya kala diwawancara kuninganmass.com pada Rabu (13/8/2025).
Kesepakatan kerjasama yang disetujui meliputi beberapa poin strategis. Pertama, penyusunan timeline pelaksanaan yang mencakup fase perencanaan, produksi konten, pelatihan, dan peluncuran. Kedua, pembagian peran yang jelas dimana Disporapar akan memfasilitasi izin dan jaringan promosi, sementara Universitas bertanggung jawab atas riset, desain digital, dan pelatihan.
Pihak desa dan pengelola wisata juga akan menyediakan informasi lapangan yang diperlukan untuk mendukung program ini. Target capaian awal dari kerjasama ini adalah peluncuran peta wisata digital dan website promosi Desa Cisantana dalam waktu dekat.
Mekanisme monitoring dan evaluasi bersama akan diterapkan untuk memastikan pemanfaatan dan perbaikan berkelanjutan dari program ini. Manfaat yang diharapkan antara lain peningkatan kunjungan wisatawan, kemudahan akses informasi bagi pengunjung, serta peningkatan kapasitas pengelola wisata lokal dalam membuat konten.
Pentingnya sinergi antara pemerintah daerah, akademisi, dan masyarakat dalam mengembangkan pariwisata desa yang modern namun tetap kental nilai lokalnya. Kerja sama ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam memanfaatkan teknologi untuk memajukan potensi wisata lokal. (raqib)