KUNINGAN (MASS) – Himpunan Mahasiswa Kuningan Indonesia (HMKI) melakukan kunjungan ke Kementerian Perhubungan RI, pada Senin (27/10/2025) kemarin. Kunjungan HMKI tersebut diterima secara langsung oleh Dirjen Perhubungan Darat, Irjen. Pol. (Purn). Dr. Drs. Aan Suhanan, M.Si., di Kantor Kemenhub, Jakarta. Pertemuan ini difokuskan HMKI untuk menyampaikan sejumlah tantangan kritis sektor transportasi darat di Kabupaten Kuningan yang memerlukan perhatian dan intervensi pemerintah pusat.
Dipimpin oleh Ketua Umum HMKI, Rifqi Fadhillah, delegasi mahasiswa menyajikan analisis mendalam berbasis data dari berbagai Dinas di Kabupaten Kuningan, terutama Dishub dan Dinas PUTR. Rifqi memaparkan bahwa meski Kuningan memiliki peran strategis sebagai gerbang ekonomi regional, pendidikan dan destinasi wisata, konektivitas dan keselamatan transportasi daratnya masih menghadapi tantangan serius.
“Dari total 771,57 km jalan di Kuningan, data 2024 menunjukkan bahwa 100,86 km dalam kondisi rusak berat dan 35,31 km rusak. Ini menjadi penghambat utama bagi mobilitas logistik hasil pertanian, pendidikan, dan akses wisatawan. Selain itu, keselamatan lalu lintas juga menjadi perhatian dengan 170 kasus kecelakaan yang tercatat pada 2023 yang menelan kerugian hingga ratusan juta,” ucap Rifqi Fadhillah dalam pemaparannya.
Titik Sorot Permasalahan yang Disampaikan HMKI
HMKI mengidentifikasi beberapa isu krusial yang membutuhkan sinergi pusat-daerah:
1. Kondisi Infrastruktur Jalan: Sebagian jalan nasional, provinsi, dan kabupaten masih memerlukan penanganan serius untuk mendukung arus logistik dan pariwisata, baik dalam hal kondisi jalan maupun penerangan jalannya.
2. Keselamatan Lalu Lintas: Diperlukan identifikasi dan penanganan titik rawan kecelakaan (blackspot) secara lebih sistematis, terutama di jalur-jalur menuju destinasi wisata.
3. Konektivitas Terminal Tipe A dan C serta Integrasi Antarmoda: Layanan transportasi umum, termasuk angkutan massal dan integrasi antar moda, belum optimal melayani kebutuhan masyarakat, khususnya di daerah pelosok.
4. Fasilitas yang Inklusif: Masih terbatasnya fasilitas ramah disabilitas dan lansia di terminal dan halte, serta penataan parkir yang belum optimal di kawasan wisata.
5. Penataan Lahan Parkir yang belum optimal: Masih maraknya parkir liar yang tidak sesuai aturan terutama di kawasan wisata dan jalan protokol.
Respon dan Komitmen Dirjen Perhubungan Darat
Menanggapi paparan tersebut, Dirjen Perhubungan Darat, Irjen. Pol. (Purn). Dr. Drs. Aan Suhanan, M.Si., menyampaikan apresiasi atas kedalaman analisis dan inisiatif yang ditunjukkan HMKI.
“Saya menangkap betul concern dan kepedulian yang disampaikan adik-adik HMKI. Permasalahan yang diangkat, mulai dari kondisi jalan hingga keselamatan, adalah hal-hal yang juga menjadi prioritas kami di Kemenhub. Kami akan menindaklanjuti dengan koordinasi lebih intens dengan Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan Kabupaten Kuningan, serta mengevaluasi program-program yang dapat mendukung perbaikan di sektor-sektor yang disoroti,” ujar Aan Suhanan.
Ia juga menambahkan bahwa Kemenhub melalui Ditjen Hubdat terus mendorong inovasi untuk meningkatkan keselamatan, salah satunya melalui aplikasi Mitra Darat yang dapat digunakan untuk mengecek kelayakan kendaraan, khususnya yang digunakan untuk pariwisata. Selain itu, Dirjen Hubdat menyampaikan pihaknya sedang mempersiapkan bus gratis untuk menunjang program “Sekolah Rakyat” serta membantu dalam menangani permasalahan titik rawan (blackspot) di jalan nasional.
“Untuk menjawab tantangan berbagai permasalahan perhubungan darat, Ditjen Hubdat sudah menyiapkan berbagai solusi, Pertama dengan adanya aplikasi Mitra darat yang dapat meminimalisisir kecelakaan dalam kegiatan pariwisata. Kedua, kami sedang mempersiapkan fasilitas bus gratis untuk menunjang program ‘Sekolah Rakyat’. Ketiga, kami juga akan membantu menyelesaikan problem transportasi darat di Kuningan, terutama untuk masalah blackspot di jalan nasional dengan alat penerangan jalan (APJ),” sambung Aan.
Dukungan HMKI terhadap respon Ditjen Hubdat
“Kami tidak hanya menyoroti masalah, tetapi juga siap turun tangan. Kami mengapresiasi rencana Ditjen Hubdat dan mendukung penuh solusi yang ditawarkan tersebut agar segera terealisasi. Kolaborasi pemuda dan pemerintah pusat adalah kunci untuk akselerasi pembangunan transportasi darat yang lebih baik di Kuningan,” tutup Rifqi. (eki)
