Connect with us

Hi, what are you looking for?

Netizen Mass

Kuningan Epicentrum Islam Abad 18

KUNINGAN (MASS) – Pada masa awal penyebaran Islam, Kuningan tidak menjadi wilayah pusat kegiatan Islam karena secara geografis Islam tumbuh dan berkembang di wilayah Cirebon dengan berdirinya Kerajaan Cirebon di bawah pimpinan Syekh Syarif Hidayatullah, namun dalam prakteknya Kuningan selalu menjadi penyangga dalam penyebaran Islam di wilayah Cirebon sehingga ketika akan berbicara sejarah Islam di Kuningan akan selalu berkaitan dengan sejarah Islam di Cirebon bahkan sering disebut Kuningan is Part History of Cirebon.

Pada masa penyebaran Islam di Kuningan abad 15 ada beberapa hal yang perlu ditelusuri lebih mendalam karena tak banyak ditulis dalam berbagai literatur sejarah yang ada. Sumber-sumber sejarah biasanya itu dapat berupa prasasti (inkripsi), manuskrip (Lontar, Gebang dan kertas) atau Foklor (Dongeng, Pantun, dan tembang) yang sedikit sekali menceritakan kondisi penyebaran agama Islam di Kuningan seperti siapakah para penyebar Islam di Kuningan?

Selama ini jika kita ketika berbicara tentang tokoh-tokoh penyebar Islam di Kuningan, maka kita akan membicarakan sosok Syekh Syarif Hidayatullah atau yang lebi dikenal dengan nama Sunan Gunung Jati, Syekh Maulana Akbar, Dipati Luragung. Pangeran Arya Kamuning, Dipati Ewangga dan beberapa tokoh Islam lainnya. Apakah ada tokoh-tokoh lain yang menyebarkan Islam selain yang sudah disebutkan tadi. Sehingga sekarang Islam sudah menjadi agama mayoritas masyarakat Kuningan.

Selain tokoh penyebar Islam di Kuningan, kita harus lebih mengkritisi bagaimana Islam dapat sampai ke Kuningan. Apakah para penyebar islam memakai rute jalur perjalanan seperti jalur transportasi sekarang seperti dari Cirebon, Beber, Cilimus, Luragung dan Kuningan atau bahkan dimulai dari Cirebon, Gebang, Luragung dan barulah ke menyebar ke wilayah Kuningan.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Namun hal itu berbeda ketika kita membicarakan Islam di Kuningan abad 18, mulai dikenal secara baik berkat banyaknya catatan-catatan yang menggambarkan tentang situasi dan kondisi Kuningan pada saat itu. Bahkan dapat dikatakan bahwa abad ke 18 Kuningan menjadi Epicentum Islam di wilayah tiga Cirebon. Hal ini ditandai dengan adanya beberapa catatan mengenai beberapa letupan yang terjadi di Kuningan seperti Laporan Politik Pemerintah Kolonial tahun 1839-1849 (Exhibitum, 31 Januari 1851, no. 27). Kemudian disebutkan pula dalam tulisan E. de Waal, yang berjudul Onze Indische Financien, 1876, secara sangat singkat. Selanjutnya, diuraikan cukup panjang, dalam disertasi D.W.J. Drewes, yang berjudul Drie Javaansche Goeroe’s (1925). Bahkan GWJ Drewes dalam disertasinya mmenyebutkan bahwa ada sosok Kiai Yang bernama Kiai Hasan Maolani yang disebut sebagai Guru Jawa dengan dua tokoh lainnya yakni Mas Malangyuda dan Nurhakim.

Melihat gerakan Kiai Hasan Maolani, yang semakin hari dianggap semakin berbahaya, pemerintah kolonial akhirnya mengambil tindakan Kiai Hasan Maolani harus ditangkap. Dengan surat keputusan tanggal 6 Juni 1842, Kiai Hasan Maolani diasingkan ke Menado dengan status sebagai tahanan negara. Dengan ditangkapnya Kiai Hasan Maolani Kuningan mulai dilihat sebagai salah satu wilayah yang diperhitungkan dan menjadi pusat kegiatan keislaman.

Selain itu tercatat ada salah satu ulama yang dikenal dengan nama Kiai Sobari yang hidup di akhir abad 18 yang mempunyai Pesantren Ciwedus di Desa Timbang Kecamatan Cigandamekar. Ia merupakan murid langsung Kiai Kholil Bangkalan, banyak sekali santri yang belajar kepadaKiai Sobari dari berbagai penjuru bahkan Kiai Sobari merupakan salah satu pesantren yang mempunyai jaringan sampai wilayah Priangan seperti pesantren. Bahkan salah satu pendiri Tarekat Asy Syahadatain merupakan murid Kiai Sobari yaitu Habib Umar Pangurangan yang mempunyai pengikut dimana-mana. Kiai Abdul Halim yang juga dikenal sebagai Pendiri PUI pernah beajar langsung kepada Kiai Sobari. Dengan besarnya pengaruh di mata masyarakat hal ini menunjukan bahwa Kuningan pada abad 18 menjadi salah satu Epicentrum Islam dengan adanya para ulama yang mempunyai keilmuan dan pengaruh yang luas.

Agus Kusman
Direktur Eksekutif Kuningan Institute

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Politics

KUNINGAN (MASS) – Dinamika kontestasi Pilkada di Kuningan tahun 2024 dianggap semakin menarik. Perang strategi hingga urat saraf terus bergulir dengan beragam cara. Baik...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Survei elektabilitas yang dilakukan oleh pihak atau lembaga manapun, harus dianalisa terlebih dahulu secara ilmiah. Sehingga ketika ingin merilis hasil survei...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Tulisan ini dipersembahkan kepada beliau yang hari ini secara resmi dikukuhkan sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Sejarah Peradaban Islam IAIN Syekh...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Agus Kusman adalah salah satu murid saya yang sekarang sedang mendapatkan anugerah dari Allah dengan dinyatakan lulus untuk Program Doktor Pengkajian...

Anything

KUNINGAN (MASS) – Dilantiknya kepengurusan baru Generasi Muda Mathlaul Anwar (Gema MA) dibawah nahkoda Agus Kusman MA, nampaknya banyak menimbulkan pertanyaan. Terutama, karena belakangan...

Headline

PANCALANG (MASS) – Musda DPD KNPI Kuningan, diperkirakan akan ramai dengan banyak calon. Namun, salah satu bakal calon bernama Agus Kusman, rupanya mulai banjir...

Education

KUNINGAN (MASS) – Musda (Musyawarah Daerah) DPD KNPI Kuningan seharusnya dilaksanakan pada Desember tahun 2020 ini. Namun karena adanya pandemi covid-19 musda DPD KNPI...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Reaksi keras terhadap pernyataan Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy SE, datang pula dari Generasi Muda Mathalul Anwar (Gema MA) Kuningan. Organisasi...

Education

CILIMUS (MASS) – Keluarga Alumni Pondok Pesantren Al-Mutawally  menyelenggarakan silaturahmi virtual bertajuk “KAPPA Menyapa”. Tema yang diangkat pada kegiatan ini adalah “Walau Kini Kita...

Headline

KUNINGAN (MASS) – Salah satu sejarawan muda, Agus Kusman, S.Hum menyoroti soal tugu titik nol yang berlokasi di Jl Siliwangi. Menurutnya peninggalan sejarah seharusnya...

Education

KUNINGAN (MASS) – Pendidikan merupakan bagian integral dalam pembangunan. Proses pendidikan  tak dapat dipisahkan dari proses pembangunan itu sendiri. Kelangsungan hidup dan kemajuan suatu...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Polemik antara Abdul Jabbar dan Agus Kusman kaitan dengan praktik money politics, akhirnya membuat Panwaslu Kuningan angkat bicara. Disamping memberikan penjelasan...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Polemik di media antara Agus Kusman dan Abdul Jabbar, rupanya masih bersambung. Dalam menimpali ungkapan Jabbar, Agus justru menilai Jabbar kurang...

Politics

KUNINGAN (MASS) – Topik money politik yang dilontarkan Menara 27 rupanya berbuntut panjang. Antara Agus Kusman (anggota Menara 27 dengan Abdul Jabbar (Ketua Bidang...

Netizen Mass

KUNINGAN (Mass) – Pemerintah telah menetapkan tanggal 1 Juni sebagai Hari Lahir Pancasila. Penetapan pemerintah itu disampaikan dalam peringatan pidato Bung karno 1 Juni...

Netizen Mass

KUNINGAN (Mass) – Dari di sinilah kita, siap sedia memberi korban yang sesuci-sucinya… sungguh, korban dengan ragamu sendiri adalah korban yang paling ringan… memang awan...

Advertisement
Exit mobile version