JABAR (MASS) — Kepala Divisi Humas dan Dakwah Pesantren Husnul Khotimah Kuningan, KH Imam Nur Suharno, menerima Penghargaan Parasamya Aksara Nugraha Indonesia VI Tahun 2025. Penghargaan bergengsi itu diserahkan oleh Komunitas Pengajar Penulis Jawa Barat dalam acara yang digelar di Travello Hotel Bandung, pada Ahad (28/10/2025).
Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah tokoh pendidikan, pegiat literasi, dan perwakilan lembaga pendidikan dari berbagai daerah di Jawa Barat. Penghargaan Parasamya Aksara Nugraha Indonesia diberikan kepada individu yang dinilai memiliki kontribusi nyata dalam pengembangan dunia pendidikan, dakwah, serta literasi nasional.
KH Imam Nur Suharno dinilai layak menerima penghargaan ini karena kiprahnya yang konsisten dalam memajukan pendidikan berbasis pesantren serta perannya dalam memperkuat kegiatan dakwah di masyarakat. Melalui Pesantren Husnul Khotimah Kuningan, ia telah menjadi motor penggerak berbagai program pendidikan dan pengembangan keislaman yang berorientasi pada pembentukan karakter dan wawasan keilmuan santri.
Di samping aktivitasnya sebagai pendidik dan dai, KH Imam juga dikenal sebagai penulis produktif. Lebih dari 65 judul buku telah diterbitkannya, meliputi berbagai tema keislaman, pendidikan, dan pengembangan diri. Selain itu, ia turut menulis dalam buku-buku antologi bersama para penulis nasional serta aktif menulis artikel di media cetak maupun daring dari tingkat lokal hingga nasional.
KH Imam Nur Suharno menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan selama ini. Ia menegaskan, penghargaan tersebut bukan hanya bentuk pencapaian pribadi, tetapi juga amanah untuk terus berkontribusi lebih luas bagi masyarakat.
“Dengan literasi, hidup akan lebih bermakna dan menjadi amal jariyah yang pahalanya akan terus mengalir sepanjang masa,” ujarnya.
Lebih lanjut, KH Imam menilai bahwa pendidikan, dakwah, dan literasi merupakan tiga pilar penting dalam membangun peradaban bangsa. Menurutnya, kemajuan suatu negara sangat bergantung pada kualitas sumber daya manusianya, dan hal itu tidak akan tercapai tanpa budaya belajar dan membaca yang kuat.
“Penghargaan Parasamya Aksara Nugraha Indonesia VI ini diharapkan menjadi sumber inspirasi bagi masyarakat, khususnya para pendidik dan santri, untuk terus berinovasi dalam bidang pendidikan dan literasi,” harapnya. (argi)
