KUNINGAN (MASS) – Ketua Korps Pegawai Negri (Korpri) Kabupaten Kuningan Beni Prihayatno, S Sos M Si, mengungkap bagaimana pihaknya sebagai wadah ASN, berulang kali memperjuangkan TPP.
Sejak zaman Pj Bupati Kuningan Iip Hidayat, kata Beni, pihaknya cukup vokal bersuara bahkan audiensi kepada orang nomor satu Kuningan, agar TPP cair. Saat itu kondisinya sempat tersendat.
Hal itu juga berlanjut pada masa Pj Bupati Agus Toyib. Dimana, meski sebagai anak buah, birokrat, Beni yang membawa nasib para ASN Kuningan itu, cukup massif memperjuangkan, dan hasilnya TPP betul turun.
Dan kondisi sekarang, masa jabatan Bupati Dian Rachmat Yanuar, Beni mengaku sebagai Ketua Korpri juga membawa aspirasi agar TPP utuh, cair ke penerima.
Namun kondisi keuangan daerah saat ini, tidak baik-baik saja. Sehingga pada akhirnya disepakati pemangkasan TPP ASN sekitar 20% saja. Cerita-cerita itu diutarakan Beni, saat podcast Kuningan Mass, Kamis (21/8/2025).
“(Penyelesaian) Tunda bayar bukan (tugas) Bupati saja, tapi kita ASN ikut membantu. tadinya mau 50% dipangkas, (dan kita) bertahan jangan dipotong. (Tapi pada) akhirnya karena situasi keuangan daerah (ada pemotongan),” ujarnya sembari menyebut bahwa TPP bukan hak, tapi kebijakan Pemkab.
“Insya allah target Bupati hanya sampai Desember. Bupati sudah menyampaikan jangan sampai ada lagi tunda bayar lagi, otomatis TPP juga lancar,” imbuhnya.
Dari pemangkasan TPP itu, lanjut Beni, anggaran yang biasanya Rp 10,3 Milyar perbulan, kini berkurang sekitar Rp 1 Milyar lebih.
Lebih lanjut, Beni juga mengamini adanya keresahan ASN yang TPP-nya dipangkas, berpengaruh pada pembayaran hutang karena SK digadai ke Bank, dimana mayoritasnya ke BJB.
Soal itu, pihaknya mengaku sudah meminta kepada BJB Kuningan, agar ijin ke BJB pusat, sehingga ada kelonggaran/pengurangan dalam pembayarannya, masa bayarnya diperpanjang. (eki)