KUNINGAN (MASS) – Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Kuningan, Putu Bagiasna, memberikan penjelasan terkait kondisi dan penanganan jembatan penghubung tiga desa di Ciniru yang terancam ambruk, Senin (24/11/2025).
Menurut Putu, jembatan tersebut merupakan jalur krusial bagi masyarakat Desa Cijemit, pinara, dan Gunungmanik. Kerusakan itu menimbulkan kekhawatiran karena berisiko membahayakan para pengguna jembatan.
“Kami Dinas PUTR akan segera melakukan perbaikan, pertama dilakukan perbaikan melalui belanja tidak terduga. Kami dengan BPBD Kuningan melaksanakan perbaikan abutmen dan sayap jembatan yang sebelah kanan,” jelas Putu.
Sementara itu, perbaikan pada area gerusan di bawah jembatan belum dapat dilakukan karena kondisi cuaca curah hujan ekstrim masih mendominasi. Putu menambahkan penanganan besar akan dilakukan pada tahun 2026, termasuk penggantian struktur dengan bentang sepanjang 20 meter tanpa pilar tengah, karena pilar tengah dinilai rawan untuk sungai dengan debit besar.
“Hasil kesepakatan, untuk akses roda empat sementara tidak diperbolehkan melintas jembatan sedangkan roda dua itu masih diperbolehkan jika tidak hujan,” tuturnya.
PUTR menghimbau agar mobilitas sehari-hari warga untuk sementara tidak dianjurkan menggunakan jembatan tersebut. Menindaklanjuti itu, kini PUTR tengah menyiapkan jalur alternatif bagi kendaraan roda empat, yaitu melalui jalan poros desa menuju Dusun Sukasari dengan panjang sekitar 1,4 kilometer.
“Saat ini, kami masih melakukan pengerasan struktur jalan tanah melalui pemasangan fondasi teleport sepanjang 250 meter,” kata Putu.
Putu mengungkapkan penanganan lanjutan untuk Jembatan Cijemit atau jembatan penghubung tiga desa itu akan diajukan dalam anggaran tahun 2026, mencakup penggantian bangunan atas yang sudah berusia puluhan tahun.
“Dinas PUTR Kabupaten Kuningan tetap berkomitmen terus melakukan langkah-langkah terbaik untuk menjaga keselamatan, utamanya untuk pelancaran mobilitas warga agar bisa melakukan aktivitas sehari-hari,” pungkasnya. (didin)
