KUNINGAN (MASS) – KH Eyang Hasan Maolani, tokoh asal Kuningan, kembali akan diusulkan jadi Pahlawan Nasional atas jasa-jasanya semasa hidup.
Selain karena perjuangannya yang begitu besar, usulan KH Eyang Hasan Maolani jadi Pahlawan Nasional itu merupakan keinginan masyarakat Kuningan yang berasal dari daerah.
Hal itulah yang disampaikan Ketua Paguyuban Keluarga Besar KH Eyang Hasan Maolani, Iing Sihabudin, sesaat setelah melakukan audiensi di DPRD Kabupaten Kuningan, Rabu (5/11/2025).
“Pada hari ini kita komunikasikan dengan DPRD ke depannya seperti apa. Karena (usulan) ini tidak hanya paguyuban tapi harus melibatkan stakeholder, melibatkan legislatif ataupun eksekutif jadi harus ada sinergitas eksekutif legislatif dengan paguyuban,” kata Iing.
Sepengetahuan Ketua Paguyuban, pengusulan Pahlawan Nasional ini sudah beberapa kali diusulkan namum gagal, ada kendalanya.
“Jadi sebetulnya bukan beberapa kali tapi mungkin belum maksimal sehingga tadi dalam pertemuan di atas it, belum layak sebagai kategori usulan. Artinya usulan secara resmi ini belum. Sehingga untuk usulan sekarang itu kita betul-betul hati-hati,” jelasnya.
Paling pertama, kata Iing, yang akan dilakukan pihaknya adalah menginventarisir dokumen-dokumen tentang bukti perjuangan Eyang Hasan Haulani.
“Dari mulai yang kita tahu kan ada rumah patilasan kemudian ada artefak-artefak ada dokumen-dokumen. Kemudian kita juga perlu mengecek karena beliau dibuang ke Manado, disana ada makamnya kita buktikan bahwa beliau ada makam jasadnya di Kampung Jawa Manado Sulawesi Utara,” terangnya.
Begitu pun, lanjutnya, harus ditelusuri juga beberapa bukti fisik yang ada di Belanda. Karena masa KH Eyang Hasan Maolani itu adalah masa koloni Belanda.
Menurutnya, untuk mensuksekan hal tersebut dibutuhkan kerjasama dari seluruh pihak termasuk akademisi serta ahli sejarah.
“Sehingga usulan ini nanti betul-betul akan menggolkan apa yang diinginkan oleh masyarakat Kuningan,” pungkasnya. (eki)
