DARMA (MASS) – Harga jagung saat ini mengalami kenaikan hingga Rp 5.000 perkilogram, meski begitu para petani di wilayah Darma masih menghadapi tantangan untuk mendapatkan keuntungan.
Kenaikan harga jagung ini diketahui oleh jurnalis KuninganMass saat mewawancarai salah satu petani, Odah, yang saat itu sedang melakukan panen jagung di Desa Karangsari, Kecamatan Darma, Kabupaten Kuningan, Sabtu (27/9/2025).
Menurut Odah, saat ini harga jagung mengalami kenaikan dari harga Rp 2.000 menjadi 5.000 perkilogram jika di jual ke bandar. Ia juga menyampaikan, harga bibit mencapai Rp 130.000 perkilo.
“Sekarang mahal perkilo harganya Rp 5.000, dulu cuma Rp 2.000-3.000. kalau harga bibitnya sekarang 130.000 perkilo,” ujar Odah.
Meski begitu, ia menyampaikan, harga pupuk mencapai Rp 17.000 perkarung, sementara pertanian yang dikelolanya membutuhkan 50 karung pupuk.
“Kalo harga lagi panennya mahal balik modal dan ada sisa, kalau ngga mahal ya ga ada sisa,” jelasnya.
Diketahui, saat itu Odah sedang memanen jagung di lahan seluas 500 bata, yang merupakan lahan bekas tanaman sayuran, kemudian dimanfaatkan untuk menanam jagung. Odah menyebut kondisi musim kemarau lebih cocok dibanding musim hujan.
“Kalo udah ngga musim hujan tanahnya dipakai nanam jagung, karena lumayan daripada dibiarin nganggur tanahnya,” ucapnya.
Lebih lanjut, ia menerangkan bahwa proses pertumbuhan tanaman jagung berlangsung dalam waktu sekitar empat bulan. (didin)