KUNINGAN (MASS) – Pada aksi unjuk rasa menuntut turunnya Ketua DPRD Nuzul Rachdy, Kamis (22/10/2020), pendemo kembali ‘Menyegel’ gedung dewan. Jika segel sebelumnya langsung dicopot seusai demo, kali ini segel masih nempel, seperti yang terlihat Jumat (23/10/2020) sore.
Aksi yang bertepatan dengan momentum Hari Santri itu, diinisiasi santri, ormas islam dan mahasiswa. Sama dengan aksi 9 Oktober lalu, sekali lagi mereka melabeli gedung dewan dengan istilah segel.
Dalam orasi yang dilakukan bergantian, para pentolan aksi itu mengaku kecewa atas Janji yang sempat diutarakan Ketua BK dr Toto TK karena belum adanya hasil tentang pemeriksaan Nuzul Rachdy.
Mereka juga menyinggung bahwa pada aksi yang digelar beberapa waktu lalu, gedung dewan juga sudah disegel. Namun, tulisan segel itu hilang dalam waktu sekejap paska demo.
Aksi massa yang dilakukan pada Jumat (9/10/2020) lalu, menempelkan tulisan segel dengan ukuran kecil. Hanya berupa kertas. Sedangkan, tulisan segel yang ditempel pada Hari Santri ini, berkali lipat lebih besar membentang dengan tulisan ‘Disegel Sedang Perbaikan Moral’.
Sementara itu, pantauan kuninganmass.com Jumat (23/10/2020) sore, segel tersebut masih terpasang. Tidak ada petugas yang berani mencopotnya lantaran sewaktu aksi terdesak oleh massa agar tidak boleh mencopotnya sampai ada putusan BK.
Sedangkan pada pukul 14.00 WIB terpantau puluhan anggota dewan berangkat ke Bandung menggunakan bus untuk mengikuti bintek peningkatan kapasitas. Jadwalnya 3 hari di Hotel Jayakarta Bandung.
Sekretaris DPRD M Ade Nurdijanto membenarkan, namun tidak memberikan jawaban kaitan dengan besaran anggaran yang digunakan untuk agenda tersebut. (eki/deden)