KUNINGAN (MASS) – Siapa sangka, pengalaman pahit justru bisa menjadi awal dari perjalanan besar. Itulah yang dialami oleh Aditya Toharudin, tokoh muda asal Kabupaten Kuningan yang berhasil mengantar pemuda daerahnya menembus kancah internasional melalui wadah yang ia dirikan yaitu SAS Forum Kuningan
SAS merupakan singkatan dari Start Activation for Society, sebuah forum advokasi yang fokus pada pemberdayaan pemuda di bidang pendidikan, seni, sosial, dan kesehatan. Forum tersebut dibentuk oleh Aditya setelah dirinya diberhentikan secara sepihak dari perannya sebagai pembina ekstrakurikuler teater di sebuah sekolah.
Alih-alih terpuruk, Aditya justru menjadikan peristiwa tersebut sebagai titik balik untuk membuktikan kontribusi terhadap generasi muda tidak harus dibatasi oleh ruang formal.
“Forum kami sudah mencatatkan 32 prestasi mulai dari tingkat provinsi hingga internasional, ini menjadi bukti bahwa organisasi lokal pun bisa melahirkan dampak global,” ujar Aditya, pada Minggu (18/5/2025).
Melalui SAS Forum Kuningan, Aditya dan timnya membangun ruang-ruang diskusi dan pelatihan yang inklusif bagi generasi muda. Program seperti SAS Academy, SAS Leaders Camp, dan Mental Health Roadshow menjadi sarana nyata dalam membentuk karakter pemuda yang percaya diri, peduli, dan siap bersaing di tingkat global.
Puncak pencapaian SAS Forum Kuningan terlihat dari keberhasilan beberapa anggotanya tampil dan berprestasi di tingkat internasional, seperti di Thailand, Singapura, Malaysia, dan Jepang. Dengan capaian tersebut, SAS menjelma menjadi forum advokasi pemuda daerah yang diperhitungkan di level dunia.
Menurutnya, pada tahun 2024, Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Kuningan memberikan penghargaan kepada SAS sebagai Organisasi Pemuda Berprestasi dan Berjasa Kabupaten Kuningan.
“Kami tidak pernah membatasi mimpi anak-anak muda Kuningan. Justru dari daerah inilah, kita buktikan bahwa pemuda bisa bicara di dunia internasional, asalkan diberi ruang, ilmu, dan keberanian,” tambahnya.
Berdiri sejak 2022 di Desa Panyosogan, Kabupaten Kuningan, SAS kini telah menjangkau berbagai daerah lewat program digital dan kerja sama dengan komunitas lain. Mereka juga aktif berkolaborasi dengan sejumlah perusahaan nasional, termasuk Paragon Corp, yang turut mendukung pengembangan kapasitas pemuda di berbagai sektor.
Selain itu, SAS juga terbuka bagi siapa saja yang ingin tumbuh dan berdampak, terutama generasi muda yang ingin belajar, berkembang, dan berkontribusi secara nyata dalam kegiatan sosial. Baik pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum bisa bergabung dalam ekosistem tersebut.
“Saya berharap, SAS bisa menjadi rumah yang aman dan inspiratif bagi pemuda untuk menyuarakan gagasan dan menciptakan perubahan berkelanjutan baik di tingkat lokal maupun global,” harapnya. (didin)