KUNINGAN (MASS) – Ribuan santri dan civitas akademika Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam Husnul Khotimah Kuningan menggelar Aksi Bela Palestina di Lapangan Al-Multazam, Selasa (7/10/2025). Kegiatan ini digelar untuk memperingati dua tahun tragedi kemanusiaan di Gaza sekaligus bentuk dukungan terhadap misi kemanusiaan Global Sumud Flotilla yang tengah berlayar membawa bantuan ke Jalur Gaza.
Aksi tersebut diikuti seluruh jenjang pendidikan di bawah Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Al-Multazam, mulai dari SDIT, SMPIT, SMAIT hingga STIQ Al-Multazam, serta para guru dan pimpinan yayasan. Ribuan peserta mengenakan atribut hitam-putih dan membawa bendera Palestina serta Indonesia sebagai simbol solidaritas dan kepedulian terhadap kemanusiaan.
Ketua Pelaksana, Ustaz Suwarno, M.Pd., menyampaikan bahwa aksi ini bukan seremonial belaka. “Kita ingin Allah mencatat kita berada di barisan yang lurus, barisan yang istiqamah hingga kemenangan Palestina terwujud,” ujarnya.
Ketua Umum YPI Al-Multazam HK, H Uud Pandu Suandhana, S.Si., dalam orasinya menegaskan bahwa perjuangan rakyat Palestina adalah perjuangan seluruh umat Islam. “Meskipun kita tidak bisa hadir langsung di Gaza, minimal suara kemanusiaan dari Kuningan harus terdengar ke seluruh dunia,” katanya disambut pekik takbir ribuan santri.
Aksi Bela Palestina di Lapangan Al-Multazam, Selasa (7/10/2025). |
Seruan dari Para Tokoh
Ketua 2 YPI sekaligus Ketua Majelis Pesantren Dakwah Indonesia (MPDI) Pusat, KH. Abdul Rosyid, Lc., M.Ag., menggambarkan keteguhan rakyat Gaza yang tetap bertahan di tengah serangan. “Mereka berkata, La nakhruj illa ilal jannah — kami tidak akan keluar dari Gaza kecuali menuju surga. Maka kita pun harus tetap peduli dan istiqamah,” ujarnya.
Ketua KNRP Jawa Barat, Ustaz Ardiansyah Asri Hussein, Lc., M.A., menyerukan agar umat Islam belajar dari sejarah. “Dulu umat Islam kehilangan Andalusia karena lemah dan lupa. Jangan biarkan Palestina menjadi Andalusia kedua,” tegasnya.
Sementara itu, Mudir Ma’had Al-Multazam, KH. Badruddin, Lc., menegaskan nilai kemanusiaan universal Islam. “Rasulullah melarang membunuh anak-anak dan wanita. Tapi hari ini, kita melihat mereka menjadi korban. Mereka telah kehilangan nurani,” ucapnya.
Membela Palestina Adalah Persoalan Akidah
Sebagai penutup, Ketua 1 YPI Al-Multazam sekaligus Ketua IKADI Kuningan, KH. Adin Nurhaedin, Lc., menyampaikan orasi yang menyentuh hati. Ia menegaskan bahwa membela Palestina bukan hanya isu politik, tetapi persoalan akidah dan kemanusiaan.
“Kita ini satu tubuh. Kalau Palestina terluka, seharusnya kita pun merasa sakit,” ujarnya disambut gemuruh takbir peserta.
Ia mengajak seluruh umat untuk tidak berhenti di level emosi, tapi bergerak dengan aksi nyata. “Jangan hanya berteriak, tapi wujudkan dengan doa, donasi, dan pendidikan. Jadikan anak-anak kita generasi pembebas Al-Aqsa seperti Shalahuddin Al-Ayyubi dan Muhammad Al-Fatih,” tegasnya.
KH. Adin kemudian memimpin doa bersama yang diikuti seluruh peserta aksi. Lapangan pesantren pun hening, dipenuhi lantunan doa dan isak haru saat ribuan santri menengadahkan tangan memohon kemenangan bagi rakyat Palestina.
Pondok Pesantren Terpadu Al-Multazam Husnul Khotimah Kuningan menggelar Aksi Bela Palestina, Selasa (7/10/2025). |
Seni dan Donasi Kemanusiaan
Selain orasi, acara juga dimeriahkan penampilan seni bertema perjuangan. Nasyid Lentera tampil membawakan lagu-lagu perjuangan, disusul drama dan puisi dari mahasiswi STIQ, mozaik bendera Palestina dan Indonesia karya santri SMPIT, serta teatrikal kemanusiaan dari SMAIT.
Kegiatan ditutup dengan penggalangan donasi melalui Al-Multazam Peduli (AM Peduli) sebagai wujud nyata kepedulian umat. Hingga berita ini dirilis, total donasi yang terhimpun mencapai Rp49.504.900, dan perhitungan masih terus berlanjut baik dari donasi tunai maupun transfer melalui rekening AM Peduli.
Di bawah terik matahari, gema takbir menggema dari lapangan pesantren: “Palestina Merdeka! Bebaskan Al-Aqsa! Allahu Akbar!” (eki)