KUNINGAN (MASS) – Pada Sabtu (20/12/2025) kemarin, Universitas Muhammadiyah Kuningan meresmikan TK Labschool, sekaligus meletakan baru pertama pembangunan SD Aisyiah Kuningan di area kampus utama UM Kuningaan.
Istimewanya, peresmian TK dan peletakan batu pertama SD itu, dihadiri langsung Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah RI, Prof Abdul Mu’ti. Peresmian TK ini juga bagian dari rangkaian Milad ke-113 Muhammadiyah.
Acara yang diselenggarakan Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kuningan sendiri, tidak hanya dihadiri Menteri, tapi juga sejumlah pejabat penting.
Nampak Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar M Si, Anggota DPR RI H Rokhmat Ardiyan, jajaran Forkopimda, serta civitas akademika Muhammadiyah.
Sebelum gunting pita peresmian TK Labschool, Menteri Dikdasmen RI menyampaikan sejumlah kebijakan strategis kedepan, salah satunya perubahan paradigma wajib belajar.
“Kami memulai program Wajib Belajar 13 Tahun, bukan dimulai dari SD, melainkan dari Taman Kanak-kanak (TK),” kata Abdul Mu’ti.
Sementara, Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar M Si, memuji Muhammadiyah yang konsisten investasi dalam “jalan sunyi” pendidikan.
“Ini bukan sekedar pembangunan fisik, tetapi investasi perasaban. Pemkab Kuningan memiliki visi yang sejalan, salah satunya melalyi Kurrikulum Mulok Gunung Ciremai untuk menanamkan cinta lingkungan sejak dini,” puji Dian.
Rektor UM Kuningan, apt Wawang Anwarudin M Sc, menjelaskan apa yang berbeda dari TK Labschool UM Kuningan dibanding lembaga pendidikan lainnya.
“Menjadikan STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) sebagai unggulan atau “selling point” dari TK Labschool UM Kuningan adalah langkah strategis untuk menyiapkan anak menghadapi masa depan,” kata Rektor
Di level PAUD/TK, lanjut Awang, STEM bukan tentang mata pelajaran yang terpisah, melainkan sebuah pendekatan pembelajaran terintegrasi.
Ia kemudian membeberkan alasan mengapa STEM menjadi keunggulan kompetitif bagi TK Labschool UM Kuningan:
- Pembelajaran Berbasis Inkuiri (Menanya & Menemukan)
Berbeda dengan metode ceramah, TK berbasis STEM mengutamakan rasa ingin tahu anak. - Mengasah “Design Thinking” Sejak Dini
Melalui unsur Engineering (Rekayasa), anak diajak untuk merancang sesuatu. - Integrasi Matematika yang Menyenangkan
Matematika tidak lagi dianggap membosankan atau sekadar berhitung angka di kertas. - Persiapan Literasi Digital yang Aman
Unsur Technology dalam STEM di TK memperkenalkan anak pada cara kerja alat dan logika dasar, bukan sekadar bermain gadget.
“Untuk menjadikan STEM sebagai unggulan, TK Labschool UM Kuningan harus memenuhi beberapa syarat, diantaranya: guru yang fasilitator, lingkungan kaya stimulasi, kkurikulum fleksibel,” pungkas Rektor, menjamin indikator itu bakal ada di TK Labschool UM Kuningan. (eki)
