KUNINGAN (MASS) – Kaget dan haru. Mungkin kata-kata itu pas disematkan pada apa yang terjadi Budi Syahrul Muadhom (26), pemuda asal Desa Cilimus Kecamatan Cilimus.
Pasalnya, Budi yang merupakan anak bungsu dari Sajim (72), marbot Masjid Agung Al-Istiqomah Cilimus, dihadiahi 2 ticket umroh dari Reza Arap, youtuber kenamaan, pada bulan Ramadhan kemarin.
Bukan give away, Reza Arap yang berkolaborasi dengan tim AAA Clan dan tim @ceritatour memang menggelar lomba essay motivasi berangkat ubadah Umroh.
Dan yang tidak Budi sangka, ia jadi salah satu pemenang dalam ajang tersebut. Budi dihadiahi 2 ticket umrah yang kemudian digunakannya bersama sang ayah.
Para pemenang ticket umrah itu, diumumkan Reza Arap dalam program live streaming Youtube Marapthon season 2, Jumat (28/3/2025) lalu, bertepatan dengan waktu sahur.
“Tanggal 5 Maret awal saya dapat info (lomba) resmi dari instagram. Dan tanggal 15 Maret, saya mengirim file tulisan yang sudah saya buat via email. Berarti sekitar 10 hari saya menyiapkan penulisan, riset dan mengumpulkan bahan tulisan hingga tak terasa menjadi 7 halaman,” kata Budi, baru-baru ini bercerita.
Dan saat diumumkan, Budi mengaku tidak pernah menyangka dari 3900 peserta yang mengirim tulisan, hanya 2 peserta terpilih dan masing-masing peserta boleh ajak 1 orangtua. Dan ternyata salah satunya itu adalah Budi.
“Terimakasih Mas Reza Arap, tim AAA Clan dan Tim @ceritatour atas hadiah umrohnya. Terimakasih orang² baik, Semoga sehat selalu, panjang umur dan bertambah rezekinya. Alhamdulillah.. Terimakasih yaa Allah atas kebahagiaan luar biasa pada bulan ramadhan kali ini,” imbuhnya lagi.
Adapun, plaksanaaan umrohnya berlangsung selama 9 hari, tepatnya mulai 7- 15 Juli via travel Ghufran dari Tangerang. 9 hari umrah itu, 2 hari perjalanan pulang pergi, di Mekkah 4 hari dan di Madinah 3 hari.
Tentang Budi dan Sajim….
Budi sendiri merupakan bungsu dari Sajim dan istri. Ia adalah anak ke-7, dimana saudara lainnya sudah merantau. Saat itu, Budi belum menikah dan menemani orang tua.
Meski lahir sebagai keluarga perantau, buruh dan dagang di luar kota, Budi cukup beruntung bisa memilih jalan sarjana satu-satunya di keluarga. Ia baru saja lulus pada tahun 2021 kemarin.
Setelah lulus, Budi tak memilih jauh dari orang tua. Ia rela bekerja dan diupah dibawah UMR, di salah satu kantor LBH. Budi adalah sarjana hukum.
UMR Kuningan saja angkanya Rp 2,2 jutaan. Budi memenuhi kebutuhan dengan pekerjaan sampingan lain, seperti mc atau panitia event kegiatan.
Sementara sang ayah, Sajim (72), sudah mengabdi sebagai Marbot Masjid Agung Al Istiqomah Cilimus sejak tahun 2017 hingga saat ini.
Dulunya, Sajim adalah pedagang pasar. Hanya saja, musibah kebakaran menghanguskan kios dan barang dagangan, sekaligus uang tabungan yang memang diperuntukkan ibadah ke tanah suci. Itu sekitar tahun 1996.
Waktu berlalu, Sajim juga sempat jadi buruh bangunan selama bertahun-tahun. Ia jadi buruh serabutan sembari mengurus musahala kecil di dusun. Barulah pada 2017 kemarin ia memilih mengabdikan diri di Masjid Agung sebagai marbot.
Impian ke Tanah Suci….
Diceritakan Budi, Sajim adalah sosok yang rajin ibadah shalat 5 waktu, bahkan tahajjud. Pergi ke tanah suci, adalah yang diimpikannya sejak dulu.
Impiannya itu, diketahui Budi sejak dulu. Bahkan, Budi sempat mengedit foto ayahnya berada di depan Kabah. Dipajang di bagian depan rumah.
Budi minta ijin ke sang bapak. Sajim mendoakan sang anak, semoga foto itu bisa menjadi kenyataan suatu saat. Foto dicetak tahun 2020.
Budi mencetak foto tersebut pasca ikut manasik haji, kegiatan kampus. Saat itu, kain ihramnya dipinjamkan ke sang ayah untuk difoto kemudian dicetak.
Dipajang sejak tahun 2020, foto itu juga yang memotivasi ikut lomba dari Reza Arap dan tim. Berkat doa dan restu, impian ke tanah suci itu jadi kenyataan. (eki)