JALAKSANA (MASS) – Presidium GASAK (Gerakan Satu Kuningan), Nurdiansyah Rifatullah, mempertanyakan pembangunan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) di Desa Padamenak Kecamatan Jalaksana.
Pasalnya, pembangunan yang bersumber dari Dana Desa itu, terkesan mangkrak alias belum rampung hingga kini. Padahal, kata Nurdiansyah, masyarakat terutama ibu hamil dan anak-anak butuh fasilitas tersebut segera digunakan dengan layak.
“Kami mencium ada aroma busuk dalam proyek ini,” kecam Nurdiansyah, Jumat (10/10/2025) kemarin.
Ia menilai, pembangunan yang menghabiskan dana ratusan juta itu, kondisinya justru memprihatinkan saat ini. Dimana bangunan belum diplester, kusen belum terpasang, dan material masih berserakan sekitar lokasi.
Nurdiansyah mendesak pemerintah desa segera membuka realisasi anggaran. Karena, lanjutnya, Posyandu ini harusnya sudah rampung sejak tahun lalu.
Tidak hanya soal Posyandu, GASAK mendesak audit investigatif menyeluruh Dana Desa di tahun, proyek Posyandu bergulir. Ia bahkan meminta BPK, Inspektorat sampai Kejaksaan turun tangan.
Pasalnya, GASAK juga mengklaim ada indikasi-indikasi dan pertanyaan proyek pembangunan lainnya di Desa Padamenak, dengan nominal yang tidak sedikit.
Mulai dari rehab Posyandu Dusun Padamulya yang dianggarkan hingga Rp 150juta tapi belum selesai, kualitas hotmix jalan lingkungan dengan anggaran Rp 200juta, pembuatan kandang dan pengadaan kambing Rp 78juta, honor kader PKK hingga PMT serta penyuluhan kesehatan.
Sementara, Kepala Desa Padamenak Rakiman, kala dikonfirmasi hal tersebut belum memberikan keterangan lengkap. Namun ia menegaskan, semua proyek yang dipertanyakan itu ada di tahun 2023, dimana ia belum menjawab sebagai Kepala Desa. (eki)