KUNINGAN (MASS) – Kapolres Kuningan AKBP Iman Setiawan SIK mempertanyakan data terkait Kabupaten Kuningan berada diurutan nomor dua dalam peredaran narkoba di Provinsi Jabar? Pasalnya, Polda Jabar tidak pernah merilis data tersebut.
“Saya ingin menanyakan data itu dari mana? Sepengetahuan saya Polda tidak pernah merilis data terkait itu. Makanya saya heran,” ujarnya kapolres kepada wartawan Selasa (26/3/2019).
Iman menyebutkan, Kuningan itu kota kecil, meski pelaku banyak ditangkap. Namun, rasanya masih ada wilayah lain yang lebih besar dari Kuningan dalam peredaran narkoba.
Narkoba yang beredar di kota kuda adalah kirim dari luar daerah, karena Kuningan bukan produsen. Untuk obatan-obatan jenis tramadol paling banyak dikomsumsi karena dinilai lebih murah. Konsumennya pun kebanyakan kaum pelajar warga menengah ke bawah.
Sekedar mengingatakan, Kepala BNNK Kuningan Edi Heryadi MSi, menyebutkan, dari hasil analisa dan evaluasi Polda Jawa Barat tahun 2018, Kuningan menempati urutan kedua dalam hal peredaraan. Hal ini tentu memprihatinkan dan harus menjadi perhatian semua pihak.
“Ini merupakan ancama serius bagi kita Kuningan. Bukan hanya menjadi tanggungjawab kami saja tapi semua pihak,” ujar Edi.
Diterangkan, penggunaan narkoba dan penyalahgunaan narkoba sudah masuk ke semua segmen. Belum lama ini ada puluhan siswa SD yang “mabok’ dengan mengunakan piting listrik yang dimasukan kapas yang sebelumnya diisi cairan kayu putih dan selanjutnya dibakar.
Bukan hanya anak kecil kasus yang paling hangat yaitu tertangkapnya calon anggota dewan dan pegawai BUMD. Ini sudah tarap menghawatirkan.
Diterangkan, Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Kuningan sebagai lembaga negara yang memiliki kewajiban penuh dalam penanganan Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika di Kabupaten Kuningan, sehingga terus melakukan sosialisasi berbagai tempat.
“Dari 32 kecamatan yang ada di Kuningan hanya ada 2 Kecamatan yang dinyatakan bersih dari peredaran narkoba,” jelasnya Edi lagi. (agus)