Connect with us

Hi, what are you looking for?

Incident

Bupati Tak Ada, Ormas dan LSM Bubar

KUNINGAN (Mass)-  Akibat Bupati Kuningan H Acep Purnama MH tidak ada di Pendopo,  rencana audiensi antara forum gabungan ormas dan LSM Kabupaten Kuningan dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) Kabupaten Kuningan batal digelar.

Padahal acara ini sudah diagendakan pada hari Kamis (19/1/2017). Namun karena tidak ada satu pun  pimpinan Forkopinda baik bupati, wakil bupati, kajari, dandim 0615 dan kapolres Kuningan maka mereka memilih membubarkan diri.

Puluhan massa dari ormas dan LSM itu hanya diterima oleh Kepala Badan Kesbangpoldagri Kuningan Drs Dadi Hariadi MSi. Pada saat itu Dadi menerangkan bahwa orang nomor satu itu tengah menghadiri sebuah acara di  Kecamatan Cilimus.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Yang saya ketahui  Pak bupati tengah ada di Cilimus. Beliau  menghadiri acara  yang kebetulan ada Ustad Solmed,”  ucap Dadi kepada wartawan.

Sementara itu, karena bupati tidak bisa hadir, maka   Koordinator ormas dan LSM Nana Rusdiana SIP mempersilahkan para ketua ormas yang hadir untuk memutuskan apakah audiensi bisa dilanjutkan atau tidak. Dan akhirnya mereka memilih bubar.

“Ya, kalau bupatinya tidak ada ngapain dilanjutkan mendingan kita bubar,” ucap Ketua GARIS Kuningan H Jamaluddin Marpaung.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Jamal menilai dengan tidak hadirnya orang nomor satu dikota kuda maka dan juga pimpinan Forkopinda berarti mereka  tidak menghargai ormas dan LSM. Padahal agenda ini sangat penting.

Karena kata dia, menyangkut penanganan konflik horizontal yang bisa saja setiap saat terjadi, imbas dari adanya kejadian di tingkat pusat.

Ketua Gardah Kuningan Dadan Somantri SH ikut menambahkan, pihaknya merasa terpanggil untuk menyampaikan aspirasi tentang kondusifitas Kuningan. Maka mau ikut hadir dalam acara yang dinilai bagus ini.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Kami yakin semua pihak sudah tahu, situasi kondisi nasional saat ini. Kami menganggap ini masalah penting, karena potensi menyebarnya konflik ke daerah sangat mungkin terjadi jika tidak ada penanganan serius dari yang berwenang,” ucap dia.

Menurutnya, sikap ketidakhadiran unsur Forkopinda dalam audiensi tersebut menunjukkan mereka menyepelekan permasalahan tersebut. Padahal masalah ini sangat pentingnya.

“Kami tau para pejabat sibuk, tapi kan  ini sudah ada koordinasi sebelumnya. Jika pada saat ini mereka tidak hadir, berarti aspirasi kami dianggap sepele,” ucap Dadan dengan raut muka kecewa.(agus)

Advertisement. Scroll to continue reading.

 

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version