KUNINGAN (MASS) — Komisi IV DPRD Kabupaten Kuningan menegaskan, pengentasan kemiskinan tidak cukup dilakukan lewat bantuan sosial jangka pendek. Pendidikan dan kesehatan harus menjadi fondasi utama dalam strategi pembangunan daerah ke depan.
Pada podcast Kuningan Mass, Wakil Ketua Komisi IV DPRD, Yaya, S.E., menyoroti pentingnya peningkatan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan sebagai langkah jangka panjang untuk menurunkan angka kemiskinan secara berkelanjutan.
“Kalau pendidikan kita tidak diperbaiki dari sekarang, kapan masyarakat Kuningan bisa keluar dari kemiskinan? Jangan hanya memberi bantuan, tapi beri jalan keluar lewat pemberdayaan dan peningkatan kualitas hidup,” ujar Yaya.
Menurut data yang dibahas dalam podcast, rata-rata lama sekolah (RLS) di Kuningan masih 7,9 tahun, atau setara dengan kelas 2 SMP. Pemerintah daerah melalui RPJMD 2025–2029 menargetkan RLS meningkat menjadi 12 tahun (setara SMA).
Yaya menekankan, target tersebut tidak akan tercapai tanpa intervensi serius, mulai dari pembangunan sarana-prasarana pendidikan, penguatan tenaga pendidik, hingga program beasiswa.
“Banyak anak yang putus sekolah karena jarak antar jenjang pendidikan masih terlalu jauh. Kita dorong konsep satu hamparan. Ada SD, SMP, dan SMA dalam satu wilayah,” ujarnya.
Selain pendidikan, sektor kesehatan juga menjadi perhatian. Menurut Yaya, Kabupaten Kuningan memiliki inovasi seperti Griya Sehat, fasilitas layanan kesehatan yang hanya ada satu di Jawa Barat. Namun belum digunakan secara maksimal.
Ia juga menyoroti kurangnya edukasi promotif dan preventif dari Puskesmas, serta pentingnya pelayanan yang prima dan empati kepada pasien, terutama masyarakat miskin yang masih kesulitan mengakses layanan meskipun telah memiliki Jamkesda atau BPJS.
“Kadang batas Jamkesda cuma Rp5 juta. Ketika biaya pengobatan melebihi itu, sisanya jadi utang. Akhirnya rumah sakit mencatat piutang dari masyarakat, dan ini malah jadi temuan BPK,” jelasnya.
Yaya menegaskan, keberhasilan sektor pendidikan dan kesehatan tidak hanya tergantung pada anggaran, tetapi juga komitmen dan sinergi antara pemerintah daerah, DPRD, dan stakeholder lainnya.
“Saya yakin, kalau pendidikan dan kesehatan diperbaiki, dampaknya bukan hanya pada penurunan kemiskinan, tapi juga peningkatan daya saing masyarakat,” pungkasnya. (argi)
Selengkapnya, tonton video di bawah ini :