KUNINGAN (MASS) – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Kuningan, Dr H Budi Alimudin MH M Si, jadi salah satu dari 12 kandidat yang memenuhi syarat jadi Sekda.
Budi, bersama 11 eselon 2 kandidat Sekda lainnya, dijadwalkan mengikuti wawancara lisan dan uji kompetensi (ujikom) di Gedung BKPSDM pada Jumat (24/10/2025) ini.
Bukannya stand by di sekitar Kantor BKPSDM, Budi Alimudin justru terlihat menjadi khatib Jumat di Masjid Riyadhul Jannah, Kelurahan Ciporang, belakang kantor Disdukcapil Kuningan.
“(Sengaja khatib karena mau ikut ujikom pak?) Bukan. Kebetulan saya ketua DKM nya, kebetulan saya juga agenda imam dan khatib. Kebetulan, jadwalnya (ujikom Sekdanya) abis Jumatan, agak nyantai,” jawab Budi Alimudin, sembari tersenyum.
Di luar soal khatib, Budi Alimudin mengaku pada prinsipnya para kandidat Sekda mengikuti jadwal dan ketentuan sesuai dengan apa yang diagendakan oleh panitia. “Kami semua siap untuk itu,” ujarnya.
Sebelum ujikom ini, kata Budi, para kandidat juga sudah mengikuti tahapan kandidasi Sekda dengan masing-masing membuat makalah. Setelah pembuatan makalah, barulah dijadwalkan wawancara dan uji kompetensi hari ini.
“Makalah udah kami sampaikan dengan paparannya kemarin. (Isinya) Semuanya juga terkait dengan Sekda,” tutur Budi, yang ternyata sudah kotak 9 alias kotak tertinggi di sistem Manajemen Talenta ASN.
“Sebagai aparatur harus siap mengikuti kebijakan pimpinan. Siapapun yang jadi siap mendukung mengamankan dan melaksankan kebijakannya,” jawab Budi, ditanya siap atau tidak jika terpilih nanti.
Untuk diketahui, dengan Manajemen Talenta ASN ini, sistem penempatan pegawai di jabatan strategis tidak lagi berpatok pada Open Bidding atau seleksi terbuka.
Meski secara tahapan tidak jauh berbeda (ada paparan makalah, ujikom dan wawancara), namun penjaringan calonnya terbatas sejak awal.
Tidak sekedar siapa yang mau dengan syarat umum, MT ini, membatasi syarat awal untuk kandidasi. Harus kotak tertentu dari maksimal 9 kotak. (eki)
