KUNINGAN (MASS) – Dari abu kebakaran yang melahap pabrik tempe milik Solehudin di Kuningan, muncul kisah persaudaraan, kepedulian, dan harapan baru bagi pelaku UMKM yang terdampak.
Kepala Diskatan sekaligus Kasatkorcab Banser Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si, mengunjungi lokasi kejadian dan memberikan santunan sebagai bentuk dukungan moral dan material.
Kebakaran terjadi pada Rabu malam, (13/8/2025), sekitar pukul 23.30 WIB. Api diduga dipicu korsleting listrik pada lampu penghangat tempe, membakar habis bangunan produksi berukuran 7 × 10 meter beserta seluruh peralatan dan stok tempe siap edar. Kerugian ditaksir mencapai Rp66 juta. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
Dok. Simbolis Penyerahan Bantuan
Wahyu menyampaikan, kunjungan itu bukan hanya dalam kapasitasnya sebagai pemimpin organisasi sosial, tetapi juga sebagai pembina sektor pangan daerah. Ia menegaskan pentingnya peran pemerintah dalam mendampingi pelaku UMKM, terutama produsen pangan olahan berbasis kedelai seperti tempe yang menjadi salah satu penopang ketahanan pangan lokal.
“Solehudin adalah contoh pelaku UMKM yang menghidupi keluarga dan masyarakat lewat pangan bergizi. Ketika ujian seperti ini datang, peran pemerintah adalah hadir, mendampingi, dan membantu agar usaha dapat bangkit kembali,” ujarnya, Jum’at (15/8/2025).
Peristiwa tersebut, menggarisbawahi bahwa di tengah cobaan, kekuatan terbesar lahir dari kebersamaan. Banser Kuningan membuktikan, di medan bakti maupun di tengah duka, mereka akan selalu hadir untuk umat, bangsa, dan sahabat seperjuangan.
Pihaknya berharap, solidaritas masyarakat dan dukungan Banser Kuningan dapat menjadi penyemangat bagi Solehudin untuk memulai kembali usahanya.
“Kami percaya, dari abu yang tersisa akan tumbuh kembali tekad dan rezeki yang lebih baik,” harapnya. (argi)