KUNINGAN (MASS) – Puskesmas Lamepayung yang terletak di Jl. Aruji Kartawinata Blk. K No.21, Kuningan, Kec. Kuningan bahkan tidak hanya menjadi rujukan bagi banyak pasien yang berada di wilayah kerjanya yaitu dari tiga kelurahan yaitu Kelurahan Kuningan, Kelurahan Purwawinangun dan Kelurahan Awirarangan, bahkan dari luar wilayah kerja yang seharusnya mereka tangani.
Saat Kuninganmas.com mengunjungi kantor Puskesmas pada Sabtu (22/11/2025), Kepala Puskesmas Sri Widyawati menjelaskan komitmen lembaganya dalam memberikan pelayanan kesehatan tanpa batasan wilayah.
Sri Widyawati menyatakan Puskesmas Lamepayung membawahi tiga kelurahan utama yaitu Kelurahan Kuningan, Kelurahan Cijoho, dan Kelurahan Purwawinangun. “Walaupun kami hanya bertanggung jawab atas tiga kelurahan itu, namun tidak menutup kemungkinan untuk mengakomodir masyarakat yang berada di luar tiga wilayah tersebut yang memang datang ke kami,” jelasnya.
Kepala Puskesmas menegaskan tidak pernah ada penolakan terhadap pasien yang bahkan datang dari luar wilayah kerjanya di tiga kelurahan tersebut. “Kami menerima semua pasien tanpa melihat batasan wilayah. Mekanisme pendaftaran tetap berjalan, dan kami tidak pernah menolak siapa pun,” tambahnya.
Kepala Puskesmas Lamepayung Sri Widyawati (foto: raqib)
Sri Widyawati juga menjelaskan meskipun menerima pasien dari luar wilayah, mereka tetap melakukan pendataan yang sistematis. Pendataan yang rapi diharapkan dapat mempercepat akses layanan dan memudahkan pemantauan kesehatan. Puskesmas Lamepayung menunjukkan bahkan pernah melayani pasien dari Cijoho yang datang untuk pemeriksaan di Posyandu atau langsung ke Puskesmas.
“Pernah waktu itu dari Cijoho, ya mungkin karena sedang berkunjung atau ada keperluan di sekitar sini lalu sekalian periksa, ya akan tetap kami layani, namun kami membuat data terpisah untuk pasien yang datang dari luar wilayah kerja untuk kemudahan dan kerapihan administrasi,” ujarnya.
Melalui kebijakan ini, Puskesmas Lamepayung menjadi contoh bagaimana pelayanan kesehatan harus menjangkau semua lapisan masyarakat. Sikap terbuka terhadap pasien dari luar wilayah menunjukkan kesadaran akan pentingnya akses kesehatan yang merata di daerah. “Kesehatan kan hak setiap orang, dan kami berupaya keras untuk memastikan semua mendapatkan layanan yang mereka butuhkan,” tandasnya.
Bagi Sri Widyawati, pelayanan kesehatan bukan sekadar tugas, tetapi merupakan panggilan untuk melayani. “Kami akan terus berupaya semaksimal mungkin agar setiap pasien merasa diperhatikan dan dilayani dengan baik,” pungkasnya. (raqib)
