KUNINGAN (MASS) – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kuningan menggelar audiensi dengan Bupati Kuningan di Ruang Bupati, Kantor Setda Kuningan Islamic Center (KIC), dalam rangka melaporkan capaian kinerja selama satu tahun terakhir, Kamis (8/5/2025).
Audiensi tersebut menjadi forum evaluasi dan diskusi antara pengurus FKUB dengan kepala daerah, khususnya terkait perkembangan program-program strategis dalam menjaga dan memperkuat kerukunan antar umat beragama di Kabupaten Kuningan.
Hadir dalam acara tersebut, Dr. H. Fanny Rahman (Ketua FKUB), KH. Endang (Wakil Ketua), Hj. Titin (Sekretaris), H. Hamim (Bendahara), H. Yusron Holid (Tokoh Islam), Romo Dedi (Tokoh Katolik), Yuli (Tokoh Hindu), Suwarso (Tokoh Budha), Dr. H. Nurdin (Perwakilan Kemenag), H. Sopyan (Tokoh Islam), H. Rosid (Tokoh Muhammadiyah), H. Tatang (Tokoh Persis), dan Dr. Nanan Abdul Manan, M.Pd (Perwakilan Akademisi).
Fanny, menyampaikan laporan utama dalam audiensi tersebut mencakup tiga isu sentral. Diantaranya, pelaksanaan sosialisasi program kerukunan kepada seluruh lapisan masyarakat, intervensi positif terhadap potensi disintegrasi sosial berbasis agama serta program kolaborasi lintas pemerintahan, mulai dari tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa, dengan fokus membangun harmonisasi dalam perbedaan keyakinan.
Lebih lanjut, ia mengungkapkan pihaknya secara aktif telah memediasi berbagai konflik berbasis agama. Selain itu, upaya mitigasi konflik senantiasa dilakukan dan dikoordinasikan dengan seluruh elemen masyarakat.
“Beberan konflik basis agama sering kami mediasi, begitu juga mitigasi konflik senantiasa dilakukan dan di komunikasi pada semua pihak, supaya tidak terjadi konflik yang lebih besar,” ujarnya, selaku ketua FKUB Kuningan.
Rombongan FKUB yang hadir diterima langsung oleh Bupati Kuningan yang didampingi Asisten Daerah Bidang Pemerintahan dan Plt. Kabag Kesra.
Bupati Dr. Dian Rachmat Yanuar, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi mendalam kepada FKUB yang telah konsisten menjaga kerukunan di tengah masyarakat. Ia juga menegaskan bahwa suksesnya Pemilukada lalu tidak terlepas dari peran FKUB dalam mengawal narasi-narasi damai dan harmonis di tengah masa kampanye.
“Kuningan hari ini dan ke depan bisa menjadi prototipe Kabupaten Kerukunan. Stigma sebagai daerah penyumbang intoleransi seperti yang kerap disebut di media luar, tidak mencerminkan realita yang ada di Kuningan,” ujar Dian.
Diakhir, Dian menyatakan komitmennya untuk mendorong FKUB hingga ke tingkat desa. Langkah tersebut diyakini akan semakin memperkuat pondasi toleransi dari akar rumput, sebagai bentuk pencegahan dini terhadap potensi konflik keagamaan di masyarakat. (didin)