Connect with us

Hi, what are you looking for?

https://www.google.com/adsense/new/u/0/pub-3893640268476778/main/editContentAds?webPropertyCode=ca-pub-3893640268476778&adUnitCode=1128420475 Smart Widget MGID

Religious

Adaptif atau Tak Berprinsip? Ini Potret Budaya Keagamaan Warga Kuningan

KUNINGAN (MASS) – Bisa bertahan di mana pun, cepat menyesuaikan diri, dan terbuka terhadap berbagai ajaran. Karakter ini melekat pada masyarakat Kuningan. Tapi muncul pertanyaan tajam: apakah ini bentuk toleransi sejati atau tanda bahwa identitas keagamaan mereka rapuh? Dalam podcast Kuningan Mass, pejabat Kemenag RI mengupas sisi filosofis dari sikap adaptif yang sering jadi kebanggaan daerah.

Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, disebut sebagai salah satu wilayah paling adaptif terhadap keberagaman agama. Namun dalam podcast Kuningan Mass, Dedi Slamet Riyadi mengajak publik untuk merenung: apakah sikap terbuka itu bentuk kearifan, atau sebenarnya ketidakjelasan prinsip keagamaan?

Dedi mencontohkan di Kuningan, banyak ormas keagamaan hidup berdampingan, mulai dari NU, Muhammadiyah, Persis, LDII, dan lainnya. Tapi militansi atau komitmen terhadap satu identitas seringkali longgar.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Hari ini di Gerindra, besok di PDI. Di ormas juga begitu. Tidak ada keterikatan kuat. Adaptif, tapi bisa jadi kehilangan arah,” jelasnya.

Masyarakat Kuningan disebut mampu menerima aliran atau ajaran baru, selama tidak mengganggu “periuk nasi” atau keimanan pribadi. Namun jika semua bisa diterima, di mana batas yang dijaga?

“Kalau punya kemampuan menyembuhkan atau meramal, bisa jadi punya padepokan sendiri. Itu budaya Kuningan. Akomodatif, tapi bisa jadi permisif,” katanya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Di era kebebasan beragama yang luas, adaptif adalah aset. Tapi tanpa prinsip yang jelas, masyarakat bisa terombang-ambing oleh tren dan tekanan luar. Kuningan merupakan contoh hidup dari dilema itu. Ketika keberagaman jadi kekuatan, tapi juga bisa jadi titik lemah jika tidak diiringi pendalaman nilai. (argi)

Selengkapnya, yuk tonton podcastnya di bawah ini :

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement Smart Widget MGID
Exit mobile version