Connect with us

Hi, what are you looking for?

Social Culture

Jaga Kearifan Lokal, Upacara Adat Sedekah Bumi Digelar

CILIMUS (Mass) – Sebagai wujud pelestarian kebudayaan jawa barat khususnya budaya sunda, sejumlah warga Desa Bandorasa Kulon Cilimus Kuningan menggelar tradisi kedaerahan yakni Sedekah Bumi, Minggu (17/4). Tradisi yang kerap digelar menjelang panen raya ini, dimaksudkan sebagai wujud ungkapan rasa syukur kepada Tuhan YME atas segala kelimpahan hasil bumi yang diperoleh warga.

“Tradisi ini merupakan bentuk ungkapan syukur warga setempat kepada Tuhan, yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani atas berkah hasil panen tahun ini yang melimpah,” ucap  Ketua Karang Taruna Bandorasa Kulon, Omo Dedi Supardi kepada kuninganmass.com usai gelaran adat Sedekah Bumi.

Menurutnya, ungkapan syukur tersebut dinyatakan dalam bentuk arak-arakan hasil panen yang dilakukan sejumlah warga, dengan membawa serta hasil bumi seperti padi, singkong dan sayur mayur dengan berkeliling desa. Ditambah, dalam kesenian adat tersebut juga ditampilkan sejumlah kreasi seni tradisional seperti Reog, Sisingaan hingga Marawis sehingga lebih memeriahkan arak-arakan rakyat tersebut.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Tradisi ini memang baru dilakukan lagi setelah hampir dua tahun vakum. Bahkan, tradisi semacam ini masih kurang mendapat perhatian dari masyarakat khususnya bagi generasi muda,” ujarnya.

Oleh sebab itu kata Dedi, para pemuda desa berinisiatif untuk kembali menghidupkan gelaran kebudayaan itu agar tetap lestari. Karena, seni adat tradisional itu merupakan warisan leluhur dan kekayaan kebudayaan daerah yang wajib dijaga kelestariannya.

“Adanya kegiatan adat ini, kami selaku masyarakat disini ingin bersama-sama bersyukur atas segala karunia yang diberikan Tuhan,” tukasnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Tak hanya itu, baginya tradisi ini juga memberikan pesan bahwa seni adat Sedekah Bumi merupakan salah satu bentuk ungkapan syukur para petani kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah, sambil berdoa memohon hasil panen tahun depan bisa melimpah.

“Kita juga sekaligus ingin mengenalkan kembali kepada para generasi muda tentang tradisi karuhun Desa Bandorasa Kulon, agar kita bersama-sama bisa terus melestarikan warisan budaya ini,” harapnya.

Tak hanya acara arak-arakan hasil bumi, pihaknya juga menggelar pagelaran seni daerah agar menambah kemeriahan tradisi Sedekah Bumi yakni pagelaran wayang Kulit. Acara pertunjukan Wayang Kulit tersebut juga menjadi acara utama yang tidak boleh dilewatkan dalam setiap kegiatan tradisi Sedekah Bumi, sebagai sarana hiburan rakyat yang berisi pesan moral dan nasihat yang baik dalam berperilaku sehari-hari. (andri)

Advertisement. Scroll to continue reading.

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version