KUNINGAN (MASS) – Meski terletak cukup dalam, masuk sebuah gang di Dusun Manis Desa/Kecamatan Mandirancan Kuningan. Tapi , namanya cukup tersohor di wilayah utara Kuningan.
Adalah Natupala Kopi, sebuah tempat nongkrong yang kerap kali disebut sebagai rumah kopi, bukan kedai seperti pada umumnya.
Tak mengherankan jika disebut rumah kopi. Karena bangunannya memanglah sebuah rumah tua yang bentuknya masih murni.
Dibangun pada tabun 1962, membuat rumah tersebut sangat unik dan ketika masuk, serasa berada di masa yang sangat jauh.
Apalagi dengan tetap mempertahankan konsep klasik, retro dan vintage, sangat nyaman dikunjungi. Seperti rumah ‘kakek’ sendiri.
Pemiliknya adalah M Randi Hidayat. Lelaki yang membuka kedainya selama satu tahun terakhir ini, sangat ramah saat ditemui di tempatnya.
“Natupala itu, awalnya sebutan para pendaki gitu. Naik turun paling lama, nyantai. Tapi ya masuk juga untuk kopi. Karena kan, enaknya begitu, ngopi itu nyantai,” ujarnya pada kuninganmass.com beberapa waktu lalu.
Cukup jauh dari kebisingan, tentu menyuguhkan kenyamanan bagi pengunjung yang datang.
Saat kuninganmass.com di tempat tersebut, terlihat anak-anak muda setempat sedang menikmati malam dengan kopi dengan obrolan santai.
Sesekali bahkan terlihat muda-mudi yang berkumpul itu, memainkan gitar dan bernyanyi-nyanyi kecil. Sangat tepat untuk menghilang sejenak dari kebisingan dunia yang berlebihan.
“Kita akan berikan pelayanan terbaik. Kenyamanan dan apapun memang bisa diberikan pada pengunjung. Karena kalo soal rasa mah, ya itukan selera. Kita punya slogan tersendiri – karena selera tidak bisa diperdebatkan-,” ujarnya dengan nada yang khas.
Di Natupala Kopi, kopi V60 dan kopi surender adalah andalannya. Kuninganmass.com berkesempatan menjajal langsung kopi surender, kopi dengan gula aren, susu, expresso dan vanilla.
Adapun olahan non-kopi yang banyak digemari disana, adalah molekul dengan berbagai rasa.
Segmen pasar Natupala Kopi juga cukup jelas, remaja hingga pemuda dewasa. Siswa, mahasiswa, dan pemuda.
“Makin banyak kedai, tentu saja menjadi tantangan bagi kami. Tapi bukan untuk menjatuhkan, tantangan untuk jadi lebih baik,” jawabnya saat ditanyai perihal menjamurnya kedai di Kabupaten Kuningan. (eki)