CIAMIS (MASS) – Suasana belajar di MIN 6 Ciamis dan MIS Lengkong pada Kamis (21/8/2025) berbeda dari biasanya. Beberapa mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Kuningan (UMKu) hadir untuk memberikan edukasi tentang bahaya bullying kepada siswa kelas 1 hingga 6.
Mahasiswa KKN UMKu yang ditempatkan di Desa Bangunjaya, Kecamatan Panawangan, Kabupaten Ciamis, menginisiasi kegiatan edukasi tersebut dengan tujuan menumbuhkan kesadaran sejak dini tentang dampak negatif perundungan. Dua sekolah dasar Islam dipilih agar pesan anti-bullying dapat menjangkau lebih banyak siswa di wilayah desa.
Ketua Kelompok KKN UMKu, Miftah Fariz, menegaskan bahwa bullying bukan sekadar bercanda biasa, melainkan tindakan yang bisa melukai baik fisik maupun mental anak.
“Kami ingin anak-anak lebih memahami apa itu bullying, bentuk-bentuknya, dan dampak buruknya, baik bagi korban maupun pelaku,” ujarnya, Minggu (24/8/2025).
Selain penyampaian materi, mahasiswa KKN juga mengajak siswa untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman seputar perundungan yang mungkin pernah mereka lihat atau alami. Metode itu dipilih agar siswa lebih mudah menyerap pesan sekaligus berani menyuarakan pendapat.
Edukasi tersebut juga menekankan pentingnya sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan.
“Anak-anak harus tahu bahwa sekolah adalah tempat yang aman dan nyaman. Tidak boleh ada rasa takut hanya karena berbeda fisik, latar belakang, atau kemampuan,” jelas Miftah dalam penuturannya.
Para siswa tampak antusias mengikuti kegiatan. Beberapa bahkan mengaku baru mengetahui tindakan mengejek teman atau mengucilkan termasuk kategori bullying. Hal itu membuat mereka lebih paham bahwa perundungan bisa muncul dalam bentuk kecil sekalipun.
“Semoga, kegiatan ini dapat membekas dalam ingatan para siswa. Sebab, penanaman nilai empati, solidaritas, dan kebersamaan harus dimulai sejak dini agar tercipta budaya positif di lingkungan sekolah,” harapnya. (argi)