KUNINGAN (MASS) – Apabila Anda merupakan pegawai yang karena pandemi Covis-19 termasuk yang harus kerja dari rumah, tentu Anda akan sangat mungkin bisa mengatur tentang bagaimana efektifitas kerja dirumah tersebut sesuai dengan kondisi di rumah dan tentunya target kerja yang sduah ditentukan oleh unit kerja masing-masing. Tinjauan terkait hal ini tentu akan memberikan dampak terhadap kondisi sosial yang akan berubah seraca seketika menyesuaikan kondisi WFH yang dilakukan.
Kenapa harus kerja dari rumah? Mungkin, terdapat situasi seperti bencana alam, wabah penyakit atau hal yang berkaitan dengan personal dan atau lingkungan seorang pegawai yang menuntut pegawaimau tidak mau, suka tidak suka harus bekerja dari rumah atau dikenal dengan istilahWork From Home.
Sementara itu terdapat kaidah fiqih yang berbunyi:
دَرْءُ الْمَفَاسِدِ أَوْلَى مِنْ جَلْبِ الْمَصَالِحِ
“Menghilangkan kemudharatan itu lebih didahulukan daripada Mengambil sebuahkemaslahatan.”
Artinya dalam kondisi seperti sekarang ini dimana penyebaran virus COVID-19 seolah semakin meluas dan menjadi lebih sulit untuk dikendalikan, terutama melalui bergerak pulangnya penduduk Kab Kuningan yang berada di rantau. Kondisi ini yang sangat mungkin meningkatkan kasus PDP dan ODP Covid-19 di Kabupaten Kuningan. Dan bagi pegawai efektifitas pemutusan rantai pernyebaran virus tersebut adalah penetapan status Work From Home.
APA ITU WORK FROM HOME?
WFH adalah singkatan dari work from home yang berarti bekerja dari rumah. Secara umum biasanya work from home diartikan dengan cara kerja pegawai yang berada di luar kantor. Entah dari rumah, dari cafe atau restoran sesuai dengan keinginan pegawai. Sistem kerja wfh memang memiliki fleksibilitas yang tinggi. Hal ini guna mendukung keseimbangan pegawai antara pekerjaan dan kehidupan sosial kemasyarakatannya. Tapi nyatanya kini Work From Home telah menjadi sebagian dari solusi efektif karena adanya wabah virus corona. Hal ini jelas sanagat membantu mengurangi peluang/risiko penularan virus corona dan tentunya keselamatan pegawai itu sendiri.
Keuntungan Work From Home (WFH)
- Menghemat Biaya Pengeluaran bagi Pegawai
Bagi pegawai, kerja dari rumah dapat mejadi perilaku yang sangat efektif untuk efisiensi biaya / pengeluaran konsumsi dan mampu menekan biaya makan dan ongkos transportasi yang harus secara rutin dikeluarkan apabila harus rutin makan diluar dan berangkat ke kantor. Hal jelas akan menjadi sangat berbeda, jika berangkat ke kantor. Walaupun ada penggantian biaya untuk transportasi dan makan dari kantor, hasrat untuk mengkonsumsi makanan di restoran / rumah makan akan membuat membengkaknya biaya yang dikeluarkan menjadi lebih dari budget yang telah ditetapkan.
- Fleksibel
Bekerja dari rumah secara umum mampu membuat pegawairelatif lebih efektif menggunakan waktu kerja dan dapat menentukan sesuai keinginan ingin bekerja pada jam berapa. Hal ini dikarenakan bahwa, setiap orang memiliki jam produktif yang berbeda satu sama lain. Jam kerja tidak lagi terpaku lagi pada sistem jam 8-5 atau 9-6. Posisi duduk, pakaian serta jam makan bisa disesuaikan sesuai kondisi efektifnya.
- Mendekatkan Diri kepada Keluarga
Kerja dari rumah tentu akan sangat menguntungkan seseorang yang telah berkeluarga. Momen ke momen bersama keluarga akan didapatkan seiring waktu berjalan. Meskipun begitu, seorang pegawai tetap harus mampu memberikan batasan yang jelas dan terjadual antara pekerjaan dan keluarga Anda di rumah. Hal ini akan memastikan jadual kinerja yang tetapkan menjadi target dari unit kerja dapat terselesaikan sesuai dengan jadual dan kedekatan antar anggota rumah tangga juga menjadi lebih berkualitas.
Kekurangan Work From Home (WFH)
Sedangkan work from home juga memiliki beberapa kekurangan sebagai berikut ini.
- Terganggu Keluarga
Hal yang menjadi berat adalah apabila kedekatan seorang pegawai dengan keluarganya juga bisa berakhir menjadi gangguan. Hal ini biasanya terjadi karena tidak dipatuhinya agenda jam kerja di rumah yang telah ditetapkan karena justru lebih fokus terhadap keluarga. Terlebih jika Anda telah memiliki berapa orang anak,karena jelas biasanya tidak mungkin mengabaikan mereka begitu saja. Batasan terhadap jam kerja yang tidak dipatuhi membuat akhirnya tidak jarang seorang lebih banyak menghabiskan waktu untuk anak daripada untuk pekerjaan.
Dalam hal ini seorang pegawai yang memeliki anak sedari awal harus menyiapkan bahan untuk tetap dekat dengan keluarga/anak tetapi tetap efektif bekerja. Seperti menyiapkan game yang bersifat educationally untuk anak menjadi sangat efektif menjaga dua konsentrasi tugas antara membimbing anak dan menyelesaikan tugas kantor/ dinas.
- Tidak Teratur Jam Kerja
Sistem kerja dari rumah memang fleksibel dan dinamis, tapi jika Anda terlalu memfleksibelkan diri unsur dinamisnya yang akan terganggu, batasan jam kerja seperti yang seharusnya malah akan sulit tercapai. Bahkan bukan tidak mungkin targetnya kinerja menjadi sulit tercapai. Dalam kondisi yang ekstrim maka seorang pegawai bisa saja terlalu mementingkan pekerjaan disemua harinya selama 24/7 atau justru Anda mengabaikan pekerjaan Anda dan menundanya secara terus menerus tanpa batasan yang jelas kapan akan diselesaikan pekerjaan tersebut.
Kalau bukan karena keinginan kuat dari disi sendiri bahwa WFH adalah penyeimbang antara capaian kinerja dan efektifitas pemenuhan kebutuhan waktu untuk keluarga maka seorang pegawai akan terjebak pada sakit sendiri karena terlalu memforsir kemampuan atau bahkan terlalu santai karena longgar dalam hal waktu dan menjadi malas bekerja. Dan ke dua dua nya bukan hal yang baik.
- Kurang Termotivasi
Cara kerja dari rumah yang sendirian ini cenderung mengakibatkan pegawai menjadi tidak termotivasi dan kurang kompetitif.Bagi sebagian orang, melihat cara orang lain bekerja di kantor adalah sebuah motivasi tersendiri. Lingkungan dengan situasi yang kompetitif di kantor juga menjadi acuan bagi sebagian orang untuk terus melangkah lebih maju lagi.
6 TIPS SOLUTIF AGAR WFH TETAP PRODUKTIF
Tapi, apakah cara agar wfh dapat membuat Anda tetap produktif? Apakah workload Anda tetap sama seperti Anda bekerja di kantor? Cara untuk tetap memastikan hal-hal tersebut memang berbeda dari satu orang ke orang lainnya. Tapi, ada beberapa hal yang perlu untuk diingat pada setiap pegawai wfh agar tetap fokus dan memisahkan urusan rumah dengan pekerjaan.
- Miliki Ruang Kerja
Ruang kerja ini tidak harus berupa kantor yang memiliki pintu khusus dalam sebuah rumah. Anda hanya perlu memiliki ruang kerja yang mempersiapkan Anda secara jiwa dan raga dalam mode kerja. Misalnya, Anda dapat menaruh satu meja dan kursi kecil di sudut ruang tamu agar terjauhi dari sofa yang dapat membuat Anda malas. Atau Anda juga dapat bekerja di ujung meja makan agar Anda tetap dapat bekerja sambil ngemil makanan.
Idealnya, hindari tempat-tempat yang dapat membuat Anda bersantai diri. Misalnya seperti kamar tidur atau sofa kesayangan. Coba beberapa tempat di area rumah Anda untuk mengetahui posisi paling nyaman dan paling produktif bagi Anda untuk menyelesaikan pekerjaan.
- Menetapkan Rutinitas, Termasuk Jam Kerja
Hal ini menjadi bagian tersulit bagi sebagian orang ketika sedang beradaptasi dengan cara work from home. Dengan adanya media sosial yang memungkinkan Anda dengan atasan atau klien dapat menghubungi Anda secara 24/7. Cobalah untuk bekerja sesuai dengan jam kerja di kantor, misal jika di kantor dari jam 09.00 – 18.00, maka lakukan jam yang sama ketika Anda work from home.
Jadwalkan juga jam istirahat yang sama seperti yang Anda lakukan di kantor jika memang memungkinkan. Idealnya, Anda harus mencoba untuk menyisakan waktu untuk beristirahat untuk sekedar minum kopi atau berjalan-jalan di sekitar halaman rumah. Sehingga Anda tidak akan menjadi stress karena berdiam diri terlalu lama. Jika memang tidak memungkinkan keluar rumah, Anda dapat melakukan hobi seperti menonton film atau memasak makanan kesukaan.
Bagi sebagian pegawai, work from home ini membuat pegawai tersebut merasa terisolasi. Cobalah untuk berinteraksi dengan teman kerja secara teratur. Tanya bagaimana keadaan mereka atau hanya sekedar mengatakan “Halo!” dan “Selamat pagi.” ketika akan memulai bekerja di pagi hari. Anda juga dapat melakukan rapat dengan aplikasi agar tetap menjaga jalur komunikasi. Bagaimana pun caranya Anda dapat terhubung, jangan sampai email menjadi satu-satunya jalan Anda berinteraksi dengan teman kerja.
Pada akhirnya, coba untuk akhiri pekerjaan Anda pada waktu yang sama setiap hari. Jelas, memang ada saatnya suatu pekerjaan menjadi terlambat karena sudah di luar jam kerja. Namun jangan memaksakan diri, Anda harus tetap menanggapi email pekerjaan yang masuk pada jam 22:00 di keesokan harinya.
- Berpakaian Rapi
Memang, mungkin terlihat aneh ketika Anda work from home tapi berpakaian seperti akan pergi ke kantor. Idealnya, ketika Anda di rumah, Anda pasti ingin berpakaian piyama atau baju ala kadarnya. Tetapi, untuk menjaga rutinitas dan produktivitas, cobalah untuk berpakaian rapi dalam waktu yang Anda tentukan untuk bekerja. Ini akan membantu Anda untuk tetap merasa bekerja. Terlebih, jika Anda harus melakukan video call dengan atasan atau klien Anda.
- Kenali Tubuh Anda
Anda harus mengetahui bagaimana tubuh Anda merasa nyaman ketika bekerja. Misal Anda dapat membeli kursi yang nyaman untuk bekerja. Walaupun initerkesan berlebihan atau menjadi pengeluaran, tapi sulit bukan untuk bekerja dengan keadaan punggung yang pegal karena tidak nyaman?
Luangkan juga waktu untuk bangun dari kursi dan regangkan kaki tangan dan badan Anda dan pastikan ruang kerja cukup terang sehingga tidak menyakiti kedua penglihatan Anda. Menurut The American of Ophthalmology, terdapat aturan 20-20-20, yaitu 20 menit tidak melihat layar komputer, lalu memfokuskan mata Anda pada sesuatu yang berjarak 20 kaki dari Anda selama 20 detik.
- Jangan Terganggu dengan Hal Kecil di Rumah
Pastikan semua orang di keluarga Anda tahu bahwa ketika Anda bekerja, Anda tidak bersedia untuk menyelesaikan pertengkaran anak-anak. Disinilah gunanya ruang kerja, Anda dapat terisolasi dari area umum keluarga. Anda juga dapat memiliki earphone agar anggota keluarga Anda tahu bahwa Anda tidak dapat diganggu dan tidak dapat mengobrol selama jam kerja.
Jika memang Anda sudah memiliki anak, biasakan untuk melakukan hal yang sama ketika Anda sedang bekerja di kantor. Jangan sampai Anda terlena untuk merubah kebiasaan Anda dengan anak ketika sudah work from home. Selain mengurangi produktivitas, ini juga akan menurunkan kinerja Anda terhadap perusahaan dan justru dapat berakibat yang lebih fatal terhadap kehidupan masa depan anak.
- Dapatkan Peralatan yang Anda Butuhkan
Anda sudah mendapatkan saran tentang berbagai tambahan alat seperti meja, kursi dan earphone untuk bekerja dari rumah. Anda juga dapat mengajukan peralatan yang menurut Anda dapat menjadi investasi perusahaan. Misalnya laptop, mouse, keyboard tambahan serta aplikasi penggajian, hingga aplikasi keuangan.
Penggunaan teknologi memang semakin mendukung cara kerja wfh. Selain laptop maupun mouse, Andajuga dapatmenggunakan google hangout atau zoom untuk meetingatasan atau rekan kerja atau berkomunikasidengan klien. Anda juga harus memastikan bahwa Anda memiliki jaringan internet yang baik, jangan sampai meeting Anda terputus karena jaringan yang tersendat.
Lalu jika Anda pemilik usaha, akuntan atau Anda memegang pembukuan bisnis, Anda dapat mulai beralih dari cara manual ke cara digital. Anda dapat menggunakan software akuntansi berbasis cloud seperti Jurnal dalam memproses pembukuan akuntansi dan transaksi bisnis lainnya secara keseluruhan.
KESIMPULAN
- WFH adalah hanya kondisi yang dimungkinkan apabila terjadi kasus / kejadian luar biasa yang terjadi pada diri dan lingkungan kerja.
- WFH adalah upaya optimal untuk menghidarkan diri dari bahaya yang lebih besar daripada mendapatkan manfaat yang belum diraih.
- WFH akan menjadi efektif atau tidak semuannya bergantung pada diri kita sendiri.
- Cara mengefektifkan WFH (butir 1 s.d. 6) sudah disampaikan pada tulisan ini
- Tetap bekerja, tetap semangat dan tetap sukses tentunya dengan WFH
KEPUSTAKAAN
SEPTIANA, https://www.jurnal.id/id/blog/wfh-pengertian-dan-tipsnya/
Penulis: Endang Maman Rusmana, S.IP
Fungsional Statistisi Ahli Muda, Badan Pusat Statistik (BPS) Kab. Kuningan