KUNINGAN (MASS) – Sejak Maret Pemkab Kuningan menghentikan aktivitas Car Free Day (CFD), hingga saat ini belum ada tanda-tanda kegiatan rutin itu kembali digelar.
Akibat belum dibukanya CFD, sedangkan warga sudah rindu CFD membuat mereka “nekad” menggelar olahr raga di tempat terbuka. Seperti di sekitar Komplek Mashud Wisnusaputra dan juga Kawasan Perkantoran Pemkab Kuningan atau KIC.
Meski menerapkan protokol, namun saja mereka bergerombol. Situsi ini tidak bisa dihindari karena warga sudah jenuh tinggal di rumah.
“Nungguin CFD mah kapan atuh, ya mending kita olah raga sendiri, yang terpenting menerapkan protokol kesehatan,” ujar Indri salah satu warga yang melakukan joging di kawasan KIC, Minggu (6/9/2020).
Bukan hanya Indri, Iis bersama komunitas lari pagi mengaku, rutin menggelar joging. Bukan hanya hari Minggu tapi setiap hari.
“Olahraga terbaik adalah jalan kaki. Di Sekitar KIC yang paling menyenangkan adalah udaranya masih segar dan bisa melihat gunung Ciremai,” jelasnya.
Dari pantauan kunininganmass.com, bukan hanya di pingir jalan yang olahraga, tapi di Taman KIC pun banyak yang menggelar joging.
CFD bukan hanya menyenangkan bagi warga tapi juga bagi para pedagang. Pasalnya, mereka mengais rejeki.
Sekadar informasi, keputusan WHO yang telah menetapkan status Virus Covid-19 sebagai darurat kesehatan global disikapi serius oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Untuk itu Menkes mengeluarkan Suart ederan Nomor: HK.02.02/Menkes/56/2020 perihal penetapan dari badan kesehatan dunia tersebut.
Pemkab Kuningan sendiri langsung bergerak dengan adanya SE itu yakni menghentikan kegiatan Car Free Day mulai Minggu (15/3/2020).
Penghentian kegiatan CFD adalah bagian dari salah satu upaya menjaga dan melindungi masyarakat serta mengantisipasi penyebaran virus Covid-19/corona di Kabupaten Kuninga.
“Menghentikan sementara penyelenggaraan Hari Bebas Kendaraan Bermotor/Car Free Day mulai hari Minggu tanggal 15 Maret 2020, sampai batas waktu yang belum ditentukan,” sebut Bupati Kuningan H Acep Purnama dalam surat ederan yang sudah menyebar melalui medsos itu kala itu. (agus)