KUNINGAN (MASS) – Dalam beberapa hari ini warga Kecamatan Cilimus khususnya Desa Bandorasa Kulon dihebohkan dengan kabar adanya tempat penangkaran buaya di wilayah tersebut. Warga semakin heboh dengan adanya bukti foto bangunan yang didalamnya diduga ada penangkaran buaya.
Kabar ini ketika dikonfirmasi baik ke Camat Cilimus Dra Eny Sukarsih dan Kades Bandorasa kulon M Nurdin, mereka berdua kompak membantah kabar itu. Mengenai foto bangunan tersebut yang viral di medos, kades membenarkan ada di wilayahnya.
“Tidak benar kabar itu. Kalau ada penangkaran tentu harus ada ada ijinnya dari pihak tarkait. Kalau bangunan memang ada, tapi kalau untuk penangkaran sekali lagi saya tidak tahu karena belum ada ijinya,” jelas Nurdin kepada kuninganmass.com, Selasa (16/7/2019) siang.
Nurdin menyebutkan, bangunan itu milik Kamal dan ia pun belum pernah bertemu dengan orangnya karena di Jakarta. Selama ini pihak desa berhubungan dengan pekerja yang membawa alat berat untuk meratakan lahan.
Pekerja itu meminta ijin mambawa alat berat dan mereka juga berbicara bahwa akan sering masuk kendaraan berat. Pihak desa tidak keberatan asalkan jika ada kerusakan jalan harus diperbaiki kembali.
“Saya tanya ke pekerja dan mereka menjawab tidak mengetahui untuk apa bangunan itu. Sebab, mereka mengaku hanya disuruh. Para perkerja sendiri merupakan warga desa kami,” ujarnya.
Lebih jauh Nurdin mengatakan, Kamal membeli tanah di wilayahnya sejak tahun 2015 dan sudah terbeli sekitar 2 Ha. Dari infromasi para pekerja Kamal membutuhkan antara 4-5 ha lahan.
Untuk lokasi bangunan, lanjut dia, sangat jauh dari permukiman bahkan lokasi lebih dekat dengan Curug Sidomba. Andai memang benar akan dibuat tempat penangkaran tentu harus ditempuh ijinya dan pihak desa tidak kerberatan selama pemerintah mengijinkan.
“Pihak desa belum lama ini sudah mengumpulkan kadus dan perwakilan warga untuk membahas masalah ini. Saya sudah tekankan tidak ada tempat penangkaran dan kalau warga masih belum percaya tinggal buktikan ke lokasi. Karena kalau tidak ada dan isukan ada tentunya hoax,” ujarnya.
Sekadar informasi, meski jauh dari pemukiman namun warga tetap merasa was-was kalau tempat penangkaran buaya itu jadi berdiri. Pasalnya, ditakutkan buayanya kabur dan masuk ke pemukiman warga. (agus)