Connect with us

Hi, what are you looking for?

Anything

Warga Kuningan Sering Melihat Harimau, Ini Komentar Panji Sang Petualang

KUNINGAN (MASS) – Banyaknya warga Kuningan yang melihat keberadaan harimau di beberapa tempat di Kabupaten Kuningan disikapi serius oleh Panji Sang Petualang. Pria berumur 28 tahun yang dikenal “dekat” dengan binatang buas ini memberika komentar.

Menurutnya, harimau yang dilihat warga itu kemungkinan besar benar. Pasalnya, meski dinyatakan harimau Jawa dan Bali punah padahal kenyataannya masih ada.

“Harimau Jawa dan Bali masih ada saya yakin karena sudah ada bukti. Alasan pemerintah menyebutkan itu punah agar tidak diburu, karena kolektor hewan langka akan membeli berapapun harganya,” ucapnya kepada kuninganmass.com ketika hadir dalam acara pemecahan lima rekor aksi 212 di Rumah Makan J&J Desa Bojong Cilimus, Sabtu 2/12/2017).

Pria yang pernah diisukan meninggal karena diterkam komodo ini itu mengaku, keterangan masih ada harimau Jawa karena terekam oleh kamera trap. Namun, data tersebut tidak dipublis ke umum demi keamanan.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Sementara itu ditanya kegiataan saat ini, pria asal Purwakarta yang diberikan “kelebihan” oleh Allah itu masih berhubungan dengan dunia binatang. Saat ini ia lebih fokus kegiatan off air.

Sekedar mengingatkan, Mengenai adanya harimau jawa di kawasan hutan yang berada selatan Kuningan ternyata bukan isapan jempolan belaka. Setelah manatan Kades Pinara Warno dan Kades Cipedes Kecamatan Ciniru melihat langsung si raja hutan, kini giliran warga Desa Gunungaci Kecamatan Subang yang melihat penampakan harimau itu.

Kades Gunungaci Emon Rukmana kepada kuninganmass.com menerangkan, dua bulan lalu salah satu warganya yang bernama Edi Rusnaedi melihat hariamau. Kala, itu Edi tengah berburu babi hutan di kawasan hutan yang berbatasan dengan Desa Pinara.

“Ketika Pak Edi membidik babi hutan ternyata dalam waktu bersamaan harimau akan memburu babi tersebut. Pak Edi melihat dari belakang harimau itu tengah siap-siap akan menerkam,” ujar Emon, Kamis (24/8/2017).

Advertisement. Scroll to continue reading.

Posisi harimau kata Emon, berlindung di balik pohon besar. Melihat ada harimau di depan Edi pun memutuskan untuk pergi dan menceritakan hal ini kepada warga.

Bukan hanya Edi, lanjut Emon, warga lain yang berburu pun mengalami hal yang sama. Bedanya, Saptoni sudah berhasil menembak mati babi hutan.

Ketika babi itu akan diambil di semak-semak ternyata sudah ada yang mengambil dan hanya tersisa darah. Kemungkinan besar diambil oleh harimau karena sebelumnya mendengar suara seperti auman.

Emon menyebuktan, selain mengincar babi, harimau juga tengah mengejar mangsa kijang. Hal ini terlihat ada kijang yang melintas dengan kecepatan tinggi.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Kalau mau jelas ditunggu di Gunungaci nanti saya akan pertemukan dengan warga yangh sudah pernah melihat penampakan harimau. Ini bukan hariamu jadi-jadian,” ucap Emon lagi.

Ia mengatakan, ketika berani berbicara seperti ini ketika membaca berita bahwa dua kades melihat harimau. Warga Gunungaci beberapa kali melihat.

“Saya sih berharap ada pihak yang meneliti keberaadan harimau itu. Warga sendiri merasa yakin itu bukan macan tapi harimau,” tandasnya. (agus)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version