Connect with us

Hi, what are you looking for?

Government

Warga Keluhkan Pohon di Jalan RE Martadinata

KUNINGAN (Mass) – Masyarakat di sepanjang Jl RE Martadinata, khususnya sekitar Apotek Salsa dan kompleks Kapling Ancaran, mengeluhkan keberadaan pohon tua di pinggir jalan. Pohon tua tersebut seolah dibiarkan sehingga sangat membahayakan keselamatan warga. Pernah terjadi, dahan pohonnya jatuh dan menimpa genteng rumah warga.

“Jelas sangat membahayakan, karena pohonnya sudah tua, sudah tidak berdaun, tinggal roboh saja. Satu per satu dahannya jatuh. Bayangkan kalau menimpa orang, benjut pastinya,” ketus Anton, salah seorang warga setempat, kepada kuninganmass.com Jumat (3/2/2017).

Pantauan media ini, pohon tua yang berjejer di jalan tersebut sebanyak 12 batang. Sudah cukup lama belasan pohon tersebut tidak berdaun. Bahkan dahan pohonnya kerap berjatuhan. Sebetulnya masyarakat pernah mengadukan masalah itu ke instansi terkait. Namun mereka tidak mendapatkan jawaban memuaskan.

“Pernah dulu kita tanyakan ke Dinas Binamarga. Kami ingin agar pohonnya ditebang saja karena sudah sangat membahayakan. Tapi katanya harus ke provinsi pengajuannya,” tutur Anton.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Ironisnya, belum lama ini petugas PLN melakukan pemangkasan pohon. Entah apakah mengajukan ke Pemprov Jabar atau tidak. Yang jelas, dari belasan pohon yang tergolong tua, tidak semuanya dipangkas. Masih disisakan beberapa pohon tua yang dahan-dahannya berbahaya jika terjatuh.

“Ini namanya tebang pilih. Tapi ya kita maklumi, apakah pangkas pohon itu tugas PLN atau tugas instansi pemerintah. PLN juga memangkas pohon karena dahannya sempat membuat aliran listik padam,” ungkap dia.

Anton bersama warga setempat lainnya merasa bingung mau mengadu ke mana. Selama ini pihaknya merasa resah akibat pohon tua tersebut. Ia mengakui dari sekian banyak pohon yang tumbuh, masih banyak pohon yang masih segar dan rimbun. Sehingga pohon-pohon itu tak perlu ditebang.

“Kami bingung mau mengadu ke siapa. Maklum kita mah apa atuh. Genteng rumah pecah karena dahan pohon jatuh, enggak ada yang mikirin. Anak-anak tidak nyaman bermain karena takut dahan jatuh, ya sama saja enggak ada yang mikirin,” celetuknya kesal. (deden)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Anything

PASAWAHAN (Mass) – Pohon-pohon zaman penjajahan Belanda yang umurnya ratusan tahun, kini sudah mulai dirobohkan. Setelah tahun kemarin pohon karet di alun-alun Desa Cilimus...

Advertisement
Exit mobile version