KUNINGAN (MASS) – Aksi dugaan cabul yang dilakukan oleh oknum ustad di Ponpes B Desa Cisantana Kecamatan Cigugur membuat geram semua orang.
Aksi bejat yang dilakukan oleh pria berinisial A itu membuat banyak pihak terpukul dan kejadian ini bisa mencoreng citra umat Islam.
“Bukan hanya mencoreng daerah Cisantana tapi umat Islam. Gara-gara satu orang, semua kena getahnya,” ujar Kadus Sukamanah Tono, Kamis (30/12/2021).
Ia menjelaskan, pihak ponpes tidak terbuka dan jarang berinteraksi dengan pihak desa. Mereka sudah hadir lebih dari 8 tahun.
“Bukan mereka yang nyamper saya, tapi justru sebaliknya. Saya seminggu sekali selalu menyambangi ponpes,” tandasnya yang menyebutkan korban cabul adalah santri laki-laki.
Terpisah, Abidin SE yang merupakan salah satu tokoh di desa tersebut geram dengan aksi pelaku. Ia tidak terima kalau lokasi pesantren disebut masuk ke Dusun atau Blok Sukamanah.
“Saya hanya ingin klarifikasi, ponpes tidak masuk blok Sukamanah. Kalau disebut satu blok berarti ada di perkampungan, ini mah ada di hutan yang jauh dari permukiman,” jelasnya.
Mantan anggota DPRD itu menyebutkan, kalau mau meminjam istilah, ponpes itu hanya numpang tempat di Cisantana.
Semua santri dan pengajarnya, kebanyakan dari luar daerah, sehingga tidak berinteraksi dengan warga sekitar.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Kuningan Muhamnmad Hafid Firmansyah menerangkan, hingga saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku.
“Nanti kalau ada perkembangan lebih lanjut dikabari ya, tentu setelah gelar perkara nanti,” jelasnya. (agus)