KUNINGAN (MASS) – Program Vaksinasi Merdeka Anak diluncurkan secara serentak di 30 provinsi di Indonesia. Kapolri Drs Lstyo Sigit Prabowo memantau kegiatan tersebut tersebut melalui vicon.
Bupati Kuningan H Acep Purnama SH MH, Kodim 0615 Kuningan Letkol Czi David Nainggolan ST, Ketua DPRD Kuningan,Nuzul Rachdy SE dan sejumlah undangan turut menghadiri undangan Kapolres Kuningan AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, S.I.K., M.Si untuk ikut mengikuti Vicon.
Mereka juga memantau gelaran Vaksinasi merdeka anak yang di siarkan secara virtual di Madrasah Ibtidaiyah Negeri 2 Kuningan, di Desa Manis Kidul Kecamatan Jalaksana , Jumat (07/01/2022).
Dijelaskan pada Vicon tersebut, Kapolri Jenderal Polisi Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si menargetkan sebanyak 2,6 juta anak usia 6-11 tahun telah divaksinasi sampai akhir Januari 2022 guna mendukung tercapainya target nasional vaksinasi anak sebanyak 26 juta di seluruh Indonesia.
Ia menuturkan bahwa target vaksinasi tersebut bertujuan untuk mendukung pembelajaran tatap muka (PTM) yang mulai dilaksanakan 100% pada pekan ini dan melindungi anak-anak dari keterpaparan COVID-19 khususnya varian baru yaitu Omicron yang perkembangannya cukup cepat.
“Anak-anak kita adalah generasi yang mengisi posisi penting di tahun 2045 karena tahun 2030 kita memiliki potensi 60 persen masyarakat kita berada di usia produktif. Untuk bisa mempersiapkan SDM unggul, mau tak mau anak-anak kita harus kita jaga dari risiko terkait munculnya varian baru atau varian-varian yg nanti muncul. Yang kita lakukan salah satunya memberikan kekebalan imunitas dengan vaksin,” ujar Kapolri
Turut hadir dalam kegiatan Vaksinasi Merdeka Anak melalui Vicon tersebut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. dan Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD, Ph.D.
Menko Muhajir menambahkan, untuk daerah lain yang belum melaksanakan vaksinasi untuk anak 6-11 tahun ini, akan didistribusikan menyeluruh ke berbagai daerah sehingga dapat target nasional dari Presiden sesegera mungkin tercapai.
Selain itu, Wamenkes Dante menambahkan bahwa kegiatan vaksinasi ini perlu segera dilakukan agar anak-anak dapat terproteksi secara maksimal.
Ia menambahkan bahwa anak-anak dapat berpotensi menjadi carrier yang dapat menimbulkan cluster baru di sekolah maupun dirumahnya.
“Seperti yang diketahui, kejadian COVID-19 pada anak di Indonesia cukup rendah, namun menjadi kejadian COVID-19 dan kematian akibat paling tinggi pada usia anak di Asia Pasifik, sehingga kita harus melakukan percepatan pelaksanaan vaksinasi ini pada anak-anak” tambah Wamenkes.
Sementara itu, usai mengikuti kegiatan tersebut, Bupati Acep bersyukur kegiatan vaksin merdeka anak dan berlangsung dengan baik. Pihaknya agan tersu bergerak untuk memvaksin anak usia 6-11 tahun termasuk menyisir beberapa lansia-lansia.
“Besok Sabtu-Minggu juga kami akan lakukan vaksin di beberapa tempat wisata. Hari Senin dimulainya kegiatan belajar mengajar tatap muka kewajiban,” ujarnya.
Bupati meminta kepada seluruh kepala sekolah dan guru untuk sosialisasi karena hari Selasanya akan diterapkan vaksinasi di sekolah. Dengan satu harapan bagi anak-anak ketika masuk sekolah dan akan di vaksin, barangkali mau didampingi oleh orang tuanya/walinya.
Pada kesempatan yang sama Kabid P2P Dinkes Kuningan dr H Deny Mustafa mengatakan, sebenarnya sasaran anak usia 6-11 tahun itu dari kemenkes sudah ditetapkan sasarannya sebanyak 170 ribu.
“Tapi kita sudah meminta data dari disdik kemudian juga dari kemenag. Hanya yang sudah ready itu dari Disdik, walau data dari Disdik masih dibawah dari jumlah yang sudah ditetapkan oleh kemenkes,” jelasnya.
Sementara itu, jenis vaksin yang di suntikan untuk anak-anak ini adalah Vaksin Sinovac. Karena sekolah yang lain masih libur dan baru Senin mulai, maka vaksin baru digelar di MIN. (agus)