KUNINGAN (MASS) – Peta dan pergerakan Partai politik dalam menentukan Paslon Cabup Cawabup kurang dari 2 minggu menjelang pendaftaran, terkesan masih ‘samar’. Lambannya penetapan Paslon Cabup Cawabup untuk memperebutkan puncak Pimpinan Eksekutif Kabupaten Kuningan yang akan digelar 27 November’24 tentunya sangat disayangkan oleh masyakat yang akan menentukan pilihannya.
Pernyataan tersebut dilontarkan Pengamat Politik dan Kebijakan, Soejarwo, Jumat (16/8/2024). “Kalaupun saat ini muncul utak-atik pemetaan Cabup Cawabup yang munculkan berbagai prediksi pemasangan Paslon, dipastikan komposisinya belum permanen dan dapat dipastikan akan menjadi kenyataan,” ungkapnya.
Saat ini, dengan munculnya tiga kakuatan besar Balonbup yakni Dian Rahmat Yanuar (diusung Partai Golkar) M Ridho Suganda (PDIP) dan Yanuar Prihatin (PKB) telah memunculkan berbagai telaah politik.
Edo (sapaan akrab M. Ridho S) yang beberapa saat lalu diprediksi akan ‘berpasangan’ dengan sosok yang diusung PKS, hingga saat ini belum menunjukan perkembangan signifikan untuk menuju ke ‘pelaminan’.
“Jika terjadi perkawinan antara PDIP dengan perolehan 9 kursi parlemen sama PKS dengan 7 kursi di Parlemen Daerah sudah memenuhi batas minimal prosentase untuk pencalonan,” kata Soejarwo.
Begitu pun Dian Rahmat Yanuar yang diusung oleh Partai Golkar dengan komposisi 7 kursi di DPRD cukup mencari pasangan minimal dengan Parpol yang memiliki 3 kursi Parelemen, diantaranya Partai Nasdem, Demokrat.
“Akan lebih elok, jika Dian RY (dengan Partai Golkar) bisa ‘menarik’ Nasdem, Demokrat plus Gerindra sebagai Parpol Pengusung,” ujarnya.
Parpol yang tersisa, yakni PKB, PAN dan PPP sangat berpeluang untuk bergabung mengusung Yanuar Prihatin. Jika komposisi tadi terealisasi, menurutnya, persaingan secara jumlah kursi akan berlangsung berimbang. (deden)