Connect with us

Hi, what are you looking for?

Social Culture

Usai Lebaran Banyak Hajatan, Ini Sejarahnya

KUNINGAN (MASS)- Sudah menjadi tradisi pasca lebaran banyak yang menggelar hajatan. Bahkan, tidak tanggung-tanggung ada warga yang hari kesatu dan kedua lebaran langsung menggelar hajatan baik hajatan pernikahan atau pun sunatan.

Kuninganmass.com sendiri ingin mengulas masalah hajatan usai lebaran. Pasalnya, tidak sedikit orang yang dibuat pusing tujuh keliling dengan adanya warga yang hajatan.  Hal ini karena harus menyiapakan uang  untuk undangan yang tidak kalah besar terlebih yang menggelar hajatan adalah saudara.

“Pusing kalau usai lebaran banyak undangan. Pernah saya merasakan untuk undangan saja hampir Rp2 juta. bagi saya uang itu besar. Pengeluaram itu  itu tidak bisa dihindari  karena yang hajatan saudara dan teman dekat,” ujar Nana  kepada kuninganmass.com, Senin (17/6/2019)

Sementara itu, salah satu pihak yang banyak mendapatkan undangan adalah kepala desa. Setiap warga yang ada di desa pasti mengundang kades dan kepala desa pun mau tidak mau harus hadir.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Pasca lebaran sehari minimal tiga undangan yang saya harus kunjungi. Musim hajatan kalau tidak pasca lebaran Idul Fitri ya Idul Adha karena dianggap bulan baik,” ujar Kades Cihirup Kenda Rosada.

Terpisah, Nding Masku salah seorang Budayawan Kuningan menerangkan, hajatan yang saat ini selalu digelar oleh warga adalah hasil perumusan dua tradisi yakni tradisi penanggalan jawa yang merupakan hasil peninggalan Hindu Budha.  Sedangkan yang kedua adalah penanggalan Islam.

“Pada abad 14 ada perubahan dari jasanya para wali, dimana bulan baik untuk hajat yakni Syawal, Mulud dan Rayagung. Maka, sejak itu berulang sampai sekarang,” jelas Nding.

Sementara, Pengamat Sosial Budaya Dedi Ahimas mengaku, terlepas ada tradisi dari dulu. Hajatan pasca lebaran itu memang lebih realistis digelar oleh warga. Pasalnya, setiap beres lebaran sanak saudara selalu datang, maka hajatan akan lebih meriah. (agus)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Social Culture

KUNINGAN (MASS) – Desa Cageur Kecamatan Darma, tepatnya di Dusun Dayeuhkolot punya tradisi khusus yang disebut “Babarit Lembur”, sebuah tradisi turun temurun yang masih...

Netizen Mass

KUNINGAN (MASS) – Indonesia memiliki kebudayaan yang beragam. Mulai dari Aceh hingga Papua dengan kekhasan masing-masing daerah. Budaya inilah yang terus dipertahankan hingga saat...

Government

Kuningan – Meskipun seluruh pegawai telah melaksanakan vaksinasi anti covid 19 sebulan lalu, namun BNN tetap melakukan antisipasi dengan tes swab antigen. Kegiatan ini...

Government

PASAWAHAN (MASS) – Gubernur Jawa Barat, H Mochamad Ridwan Kamil didampingi Kadis Parbud Provinsi Jawa Barat, Dr H Dedi Taufik, M.Si menghadiri acara Sedekah Bumi...

Inspiration

KUNINGAN (MASS) – Berbagai kebiasaan dalam mengisi bulan suci Ramadan kerap dilakukan oleh banyak orang. Bahkan menjadi tradisi di semua kalangan, sehingga apabila tidak...

Advertisement
Exit mobile version