KUNINGAN (MASS) – Dari informasi yang kuninganass.com himpun di lapangan, korban yang bernama Nana Suryana (45) terlihat segar bugar pada turnamen Bima Satria Perkasa Cup di Kedungarum itu.
Korban bahkan mencetak gol dari tos-tosan itu. Nana yang bermain bagus pagi itu sempat selebrasi ala Ronaldo, bahkan sambil tertawa lepas.
Ia pun langsung bersender di pinggir lapangan dan ternyata langsung meninggal. Dugaan kuat korban terserang penyakit jantung.
Salah satu rekan almarhum Nana Suryana, bernama Iyan menceritakan kronologisnya. Mendiang Nana dan dirinya, kala itu tengah beristirahat setelah memenangkan pertandingan adu penalti melawan tuan rumah.
Iyan dan Nana, merupakan bagian dari Tim Cangehgar Majalengka yang ikut berpartisipasi di turnamen U-40. Nana, merupakan lelaki kelahiran 1976 (kurang lebih usia 45 tahun).
“Udah beres main sepakbola, lagi duduk-duduk ngobrol. Lama-lama kok gak nyahut, awalnya dikira tidur,” ujarnya, Minggu (12/12/2021) sore ketika menunggu di rumah sakit.
Diceritakan Iyan, Nana yang sudah bertanding dari pagi itu, dalam pertandingan melawan tuan rumah juga sudah menuntaskan tugasnya saat adu penalti. Nana, merupakan penendang pertama.
“Pas mau turun, almarhum masih diam. Sempet kedengeran suara menggorok,” ujarnya lagi.
Kala dilihatnya, lidah almarhum hampir masuk. Iyan sempat menariknya, tapi takdir berkata lain. Nana tetap tak selamat.
“Ke panitia mah salut, penanganannya cepat. Sedia gas oksigen dan peralatan (kesehatan). Mungkin karena usia lanjut, jadi lengkap persiapannya. Mantep dari panitia mah, cuman ya (mungkin sudah taqdir almarhum),” sebutnya.
Salah satu panitia Diding Rosidin juga membenarkan hal tersebut. Turnamen sendiri, diikuti 8 tim dengan mengundang dari Majalengka dan Cirebon. Korban sendiri, merupakan pemain dari Tim Cangehgar Majalengka.
“Acara silaturahmi sehari selesai,” sebutnya.
Silaturahmi dalam acara ulang tahun itu, memang dibungkus dalam format yang sebentar. Hanya 20 menitan perbabak, mempersingkat waktu, mengingat pemain sudah berusia lanjut.
“Iya, kalo tim medis mah ada (pas pelaksanaan). Tabung oksigen, alat kesehatan, obat mah kumplit, tenaga kesehatan juga ada,” sebutnya sembari tetap menunjukan simpatik atas kejadian tersebut.
Terpisah, Toto, yang ikut bersama rombongan ke rumah duka Majalengka mengatakan, almarhum dikenal juga sebagai Milanisti Majalengka.
“Qodrarrullah nya harus meninggal di lapangan. Semoga Almarhum diterima disisi Allah. Semua sangat berduka,” jelasnya. (eki)