KUNINGAN (MASS)– Tanah longsor yang terjadi di Dusun Purwasari, Desa Cimara, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, pada Sabtu (18/1/2025) terus menjadi perhatian serius. Berdasarkan laporan terbaru dari Pusdalops PB BPBD Kuningan, Jum’at (24/1/2025), langkah penanganan masih intensif dilakukan untuk membantu warga terdampak dan mencegah risiko susulan.
Tanah longsor tersebut terjadi di pemukiman BSPS Dusun Purwasari RT 002 RW 008, Desa Cimara, Kecamatan Cibeureum, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Lokasi kejadian berada di koordinat -7°09277″S, 108°70859″E.
Indra Bayu Permana Kalak BPBD Kuningan menerangkan, hingga kini, longsor telah mengakibatkan tebing kebun runtuh yang menyeret tiga rumah warga dan mengancam 23 rumah lainnya. Sebanyak 29 kepala keluarga (KK) atau 90 jiwa terdampak, termasuk empat balita. Dari jumlah itu, tiga KK atau sembilan jiwa, termasuk satu balita, terdampak langsung, sementara sisanya berada dalam situasi terancam.
“Kerugian material meliputi tiga rumah rusak berat, 23 rumah terancam longsor, jalan desa sepanjang ±100 meter yang rusak, serta tembok penahan tanah (TPT) yang longsor sepanjang ±100 meter,” terangnya.
Langkah penanganan telah dilakukan secara intensif, termasuk pemantauan lokasi longsor, pengoperasian dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pengungsi, pemutakhiran data pengungsi, penyiagaan posko darurat, dan koordinasi dengan PVMBG serta instansi terkait untuk mitigasi lebih lanjut.
“Saat ini, 14 KK atau 39 jiwa mengungsi di Mushola Raudatul Jannah, sementara 15 KK atau 51 jiwa lainnya mengungsi ke rumah sanak saudara mereka,” lanjutnya.
Untuk kebutuhan mendesak yang diperlukan antara lain Hunian Sementara (Huntara) untuk warga terdampak langsung dan kajian teknis yang lebih mendalam untuk mencegah longsor susulan. Sementara, kondisi cuaca yang masih hujan sedang di kawasan Cimara meningkatkan risiko longsor lanjutan. Oleh karena itu, BPBD dan instansi terkait terus memantau situasi, memperkuat mitigasi, dan memastikan kebutuhan dasar pengungsi terpenuhi.
“Masyarakat diimbau untuk tetap waspada, khususnya di wilayah rawan longsor. Pemerintah dan berbagai pihak terus berupaya mempercepat penanganan agar situasi kembali kondusif dan risiko lebih lanjut dapat diminimalisir,” tutupnya. (argi)