KUNINGAN (MASS) – Universitas Islam Al-Ihya (Unisa) Kuningan baru saja menggelar kuliah umum bertajuk “Tantangan Dakwah dan Studi Islam Kontemporer” di aula kampus Unisa, pada Kamis (13/2/2025) kemarin. Dalam acara itu, dilakukan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara Unisa dengan Institut Al-Husaini Republik Arab Mesir.
Di dalamnya, dicantukan kesepakatan dalam bentuk Memorandum of Agreement (MoA) dengan 2 Fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Keislaman (FIK) dan Fakultas Ilmu keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Rektor Unisa, Nurul Iman Hima Amrullah S.Ag M.Si dalam sambutannya menyampaikan rasa terimakasih kepada narasumber dan tim penyelenggara.
“Kuliah umum ini menjadi wadah penting untuk memperkuat pengetahuan, terutama terkait dengan tantangan dakwah dan perkembangan studi Islam yang semakin relevan di era kontemporer,” ujarnya.
Ia juga berharap kegiatan tersebut dapat memperkaya wawasan dan mempererat tali silaturahmi antar umat beragama.
Sementara, Aik Iksan Anshori, Lc., MA.Hum, turut menyampaikan pandangannya mengenai keberagaman dalam umat muslim.
“Tema ini sangat relevan dengan kondisi umat Islam saat ini, di mana dakwah menghadapi berbagai tantangan, baik dari perkembangan teknologi, perubahan sosial, maupun dinamika global yang semakin kompleks serta pentingnya menjalin harmonisasi antar golongan untuk memperkuat persatuan dalam agama Islam,” ujarnya.
Acara tersebut diisi oleh Syeikh Dr. As-Said Muhammad Ali Al-Husaini, yang membahas materi tentang keberagaman dan toleransi antar golongan di internal agama Islam. Dalam materinya, ia menyampaikan pentingnya menjaga ukhuwah islamiah. Tantangan dari gerakan radikalisme dan ekstremisme yang mencoreng wajah Islam sebagai agama yang damai.
“Keberagaman di kalangan umat islam bukanlah penghalang, melainkan sebuah kekayaan yang harus kita jaga dengan rasa saling menghargai. Semoga dengan memahami tantangan ini, kita semua dapat berkontribusi dalam menyebarkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin serta membangun peradaban yang lebih baik,” ujarnya.
Dalam penyampaian materinya ia juga menyampaikan tugas umat muslim untuk bisa saling mengingatkan kepada kebaikan antar sesama umat muslim dan lembaga Islam untuk dapat mencetak generasi pendakwah yang moderat.
“Semoga kita dapat mencetak dai dan cendekiawan Muslim yang memiliki pemahaman Islam yang luas, berpikiran terbuka, dan adaptif terhadap perkembangan zaman,” tambahnya.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat mempererat kerjasama antara Universitas Islam Al-Ihya Kuningan dengan Institut Al-Husaini Republik Arab Mesir dalam meningkatkan kualitas pendidikan islam yang inklusif dan moderat. (ddn/mgg)