KUNINGAN (MASS) – Proses rotasi mutasi di lingkup Pemkab Kuningan yang digelar pada Senin (14/7/2025) tadi, menuai sorotan beberapa pihak.
Pasalnya, ada salah satu yang dimutasi, berimbas pada satu kantor dengan sang istri. Dan bukan sembarangan, jabatan keduanya sama-sama tinggi di lembaga tersebut.
Adalah Purwadi Hasan Darsono S Hut M Sc yang dipilih sebagai Kepala Bappeda Kuningan. Dan sang istri, Rinneka Soelaeman MT MPP, sudah lebih dulu di kantor tersebut menjabat sebagai Sekertaris Bappeda.
Mantan Staf Ahli itu disorot lantaran bakal jadi “duet” pimpinan tertinggi di Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Kuningan.
Baca:
FIX! Elon Jadi Staff Ahli, Ini 7 Jabatan yang Dirotasi saat Apel Pagi
Menyikapi hal itu, Ketua DPRD Kuningan Nuzul Rachdy SE angkat bicara. Meski mengaku tidak menemukan larangan secara tertulis, Zul -sapaan akrabnya-, menyinggung soal etika.
“Sejauh ini saya belum menemukan aturan specifik yang melarang satu keluarga berada dalam satu unit kerja di lingkup pemerintahan, namun secara etika saja sepertinya kurang pas apabila suami dan istri berada dalam satu unit kerja, Hal ini kemudian akan menimbulkan banyak tafsir dan berpotensi terjadi konflik of interest,” kata Zul.
Apalagi, lanjut Zul, penempatan jabatan yang baru saja dilakukan posisinya adalah Kepala Bappeda dan Sekretaris. Zul meramal, kondisi seperti ini pasti akan menimbulkan polemik.
“Di balik kewenangan Bupati dalam penempatan jabatan di pemerintahan sebaiknya juga menahan diri untuk tidak melahirkan polemik polemik baru,” kata Ketua Dewan tersebut.
“Akhir-akhir ini kan banyak sorotan publik yang mempersoalkan banyak hal mulai dari tagline, anggaran mushola, open bidding dll. Hendaknya dalam mutasi ini juga harus cetmat agar tidak menuai polemik,” sebutnya memberi masukan ke Bupati. (eki)