KUNINGAN (MASS) – Ada yang unik dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H di Masjid Al-Muttaqin Kelurahan Ciporang pada Kamis (4/9/2025) kemarin.
Selain berbagai kegiatan lomba islami yang cukup umum, acara yang diikuti oleh warga dari berbagai kalangan mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa itu, menggelar juga perlombaan seni tradisional Rudat.
“Acara ini kami gelar untuk bisa lebih meningkatkan kadar kecintaan dan menanamkan nilai ibadah sejak dini pada anak,” tutur Fajar Ketua Remaja Masjid HIKMAT kala diwawancara kuninganmass.com pada Jum’at Jum’at (5/9/2025).
Setelah pembukaan, acara berlanjut ke rangkaian lomba yang telah disiapkan mulai dari lomba Lomba Cerdas Cermat Agama (LCCA), di mana para peserta menunjukkan pengetahuan mereka tentang agama dengan antusias. Selain itu, Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) dan Lomba Adzan juga menjadi sorotan, dengan peserta yang menunjukkan kemampuan membaca Al-Qur’an yang indah dan merdu.
“Dalam PHBI ini emang kita banyak perlombaan yang bernuansa islami ditambah ada lomba seni juga,” tambahnya.
Tidak ketinggalan, Musabaqah Hifdzil Qur’an (MHQ) dan Lomba Pidato juga menambah semarak acara. Para peserta menunjukkan bakat dan kemampuan mereka dalam menghafal Al-Qur’an dan berbicara di depan umum, serta mengungkapkan pesan-pesan keagamaan yang relevan. Lomba Sholawat Deba pun menjadi salah satu lomba yang mengundang banyak perhatian dan dukungan dari penonton.
“Tak hanya itu perlombaan juga kita arahkan untuk lebih menantang dengan adanya lomba hafalan Al-Quran dan Pidato yang mana pidato butuh kemampuan public speaking yang khusus,” tambahnya.
Pekan Maulid Nabi tidak hanya dimeriahkan dengan kegiatan religi, tetapi juga dengan Lomba Sepakbola Mini yang melibatkan para remaja setempat. Kegiatan olahraga ini menjadi ajang untuk menyalurkan semangat juang dan kebersamaan di kalangan generasi muda Ciporang.
Khusus soal lomba seni tradisional Rudat, justru menjadi daya tarik tersendiri karena menampilkan budaya islami lokal yang khas.
Puncak acara semakin semarak dengan diadakannya Pawai Lampion. Ratusan peserta berjalan beriringan sambil membawa lampion indah, menciptakan suasana yang penuh cahaya dan kebersamaan di malam hari. Pawai ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga simbol kebersamaan dan cinta kepada Nabi Muhammad SAW.
Seluruh rangkaian kegiatan ditutup dengan pembagian hadiah kepada para pemenang lomba. Penutupan resmi acara juga dihadiri oleh tokoh masyarakat setempat dan panitia, yang memberikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam kesuksesan Pekan Maulid Nabi ini.
Panitia berharap bahwa kegiatan ini tidak hanya menumbuhkan semangat cinta Rasulullah SAW, tetapi juga mempererat ukhuwah islamiyah di kalangan masyarakat Ciporang.
“Kami ingin agar acara ini menjadi momentum untuk memperkuat nilai-nilai keagamaan dan kebersamaan di masyarakat,” pungkas Fajar. (raqib)