Connect with us

Hi, what are you looking for?

Kuningan Mass

Uncategorized

Misteri Pohon Keramat Berumur Ratusan Tahun di Padarek

KUNINGAN (MASS) – Antara benar atau tidak, pohon tua yang dahannya menimpa seorang anak TK hingga meninggal di Desa Padarek Kecamatan Kuningan menyimpan misteri. Juhro, seorang kakek usia 76 tahun berujar pohon tersebut pohon keramat.

“Ini pohon keramat. Tidak ada yang berani menebangnya. Dulu ada 3 pohon di sini, yang satu roboh sendiri karena sudah tua, satunya lagi ditebang setelah dahannya patah menimpa sebuah mobil,” tutur kakek berpeci itu, Jumat (13/10/2017) petang.

Pohon jenis lame (pulai) ini tumbuh di lahan milik warga bernama Ibu Arum. Tingginya mencapai sekitar 50 meter. Kalau diukur, batang pohon kemungkinan berdiameter sekitar 1 meter. Tampak daunnya jarang, diyakini oleh warga pohon tersebut sudah sangat tua.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Sudah 5 kali pergantian kuwu, pohon ini sudah sebesar gini. Menurut sesepuh, usianya lebih dari 200 tahun,” ungkap abah Juhro.

Di lahan yang tumbuh pohon ini terlihat berbentuk kebun. Di sekitarnya hanya deretan pohon pisang dan pohon mangga. Lahan kebun tersebut dikelilingi rumah penduduk.

Dari cerita warga setempat, mulanya terdapat 3 pohon besar. Jenis lame 2 batang, satunya lagi jenis kiara. Pohon lame yang pertama roboh sendiri akibat sudah sangat tua. Sedangkan pohon kiara, tidak terlalu lama ini ditebang.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Dahannya patah dan menimpa mobil. Lalu oleh orang yang bisa, ditebang. Jadi tinggal satu pohon ini yang gaibnya lebih kuat. Belum ada yang berani menebangnya,” tutur Juhro.

Ketika masih 3 pohon, konon menjadi sarang kalong. Muncul cerita, ada warga yang disasarkan oleh makhluk gaib ketika melintasi kebun tersebut.

“Kalau pohon ini roboh, tentu sampai ke rumah abah. Abah juga khawatir. Tapi belum ada yang berani menebangnya,” kata Juhro.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Sementara itu, Ebo Kausap yang pasca kejadian ikut menolong korban, ikut prihatin. Seharusnya sejak dulu pemerintah desa mencari orang bisa, untuk menebangnya.

“Karena saya sudah mengusulkannya sejak dulu agar pohon ini ditebang. Lihat saja sudah sangat tua dan keropos. Dahan yang patah ini kebetulan yang masih hidup sehingga jatuh,” ucap Ebo.

Ia akui ada misteri dari pohon tersebut. Tapi baginya, mitos bisa diatasi oleh orang bisa. Tentunya dengan cara permisi terlebih dulu. Ebo berharap jangan sampai ada korban lagi akibat dahan patah. (deden)

Advertisement. Scroll to continue reading.
Advertisement
Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement