KUNINGAN (Mass) – Deklarasi 5 parpol non parlemen untuk mendukung calon petahana H Acep Purnama MH, menuai kritik. Ini karena Acep sedang mengikuti proses penyaringan bakal calon di PDIP.
“Mengalirnya dukungan Parpol non-parlemen kepada H Acep Purnama bakal calon bupati yang saat ini sedang mengikuti tahapan konvensi di internal PDIP, kendati tidak melanggar aturan apapun dikhawatirkan akan memunculkan rasa tersinggung dari partai tempatnya selama ini bernaung,” kata Ketua F-Tekkad, Soejarwo, Minggu (6/8).
Ia melanjutkan, deklarasi dukungan dari 5 parpol kepada mantan Ketua DPC PDIP Kuningan itu pun masih perlu penjelasan. Apakah dukungan itu ditujukan kepada Acep sebagai ‘pribadi’ atau sebagai politisi yang sedang mengikuti kompetisi di internal PDIP.
“Derasnya deklarasi dukungan kepada figur H Acep Purnama untuk ‘tampil’ kembali dalam Pilbup Kuningan 2018, jika tidak dikelola dengan bijak tidak mustahil akan menjadi blunder politik bagi dirinya,” ungkap dia.
Artinya, sambung Jarwo, ketika dukungan politik dari luar PDIP, disaat PDIP belum mengeluarkan rekomendasi dari hasil konvensinya, akan ‘mengusik’ ego PDIP yang notabene sebagai parpol pemenang di Kabupaten Kuningan.
Konsolidasi politik yang dilakukan Acep Purnama sebagai balonbup yang sedang berjuang mendapatkan rekomendasi dari partai yang menurutnya telah dibesarkan dan membesarkannya, akan lebih terkesan memiliki ‘kesantunan’ berpolitik jika dilakukan sepengetahuan struktur PDIP.
Lain halnya jika Acep saat ini tidak sedang mengikuti tahapan penjaringan di PDIP. Apapun langkah yang dilakukan politisi yang kini sedang berkuasa di pucuk pimpinan eksekutif itu, tak akan mengusik jajaran struktur PDIP.
“Intinya, siapapun termasuk Acep Purnama tetap harus mengutamakan etika politik, ketika hendak melakukan konsolidasi kepada parpol yang dinilai potensial untuk berada pada barisan partai pendukung,” pungkasnya. (deden)
