KUNINGAN (MASS) — Universitas Muhammadiyah (UM) Kuningan menegaskan transformasinya dari beberapa sekolah tinggi menjadi sebuah universitas unggul yang berbasis teknopreneurship. Langkah tersebut diyakini membawa dampak besar bagi perkembangan pendidikan di Kuningan, sekaligus membuka peluang bagi para mahasiswa untuk menjadi pengusaha berbasis teknologi.
Rektor UM Kuningan, Dr. apt Wawang Anwarudin, M.Sc., menyampaikan, penggabungan beberapa sekolah tinggi menjadi universitas merupakan amanat dari Kementerian Pendidikan Tinggi serta Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah.
“Sekolah-sekolah tinggi di dalam satu kabupaten digabung menjadi universitas untuk mempercepat capaian kualitas dan keunggulan,” ujarnya dalam podcast bersama Kuningan Mass, Kamis (29/05/2025).
Kini, UM Kuningan memiliki 14 program studi (prodi) aktif, termasuk lima prodi baru: Manajemen, Hukum, Sistem dan Teknologi Informasi (STI), Peternakan, dan Fisioterapi. Tak berhenti di situ, UM Kuningan sedang mempersiapkan tiga prodi baru: Profesi Apoteker, Pendidikan Profesi Guru (PPG), dan S2 Pendidikan Jasmani, Kesehatan, dan Rekreasi (PJKR).
“Ke depan, semua lulusan kami tidak hanya memiliki kompetensi bidangnya, tetapi juga jiwa kewirausahaan berbasis teknologi. Inilah yang kami sebut teknopreneurship,” terang Direktur Kelembagaan, Kerjasama, dan Perencanaan UM Kuningan, Dr. Casnan, M.Si.
Konsep teknopreneurship menjadi ciri khas UM Kuningan. Menurut Dr. Casnan, setiap prodi akan memiliki mata kuliah yang mengintegrasikan kewirausahaan dan teknologi. Hal tersebut diharapkan menjadi bekal bagi mahasiswa untuk tidak hanya bekerja sebagai profesional, tetapi juga menciptakan peluang usaha sendiri. (argi)
Selengkapnya, tonton di bawah ini :