Connect with us

Hi, what are you looking for?

Anything

Ugin Lugina Pimpin DMI Kuningan

KUNINGAN (MASS)Drs. H. Ugin Lugina, M.Pd terpilih menjadi Ketua Dewan Masjid Indoensia (DMI) Kabupaten Kuningan. Akademisi yang pernah berkiprah sebagai Ketua Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Cirebon itu melanjutkan kepemimpinan Drs. HA. Nana Rusyana, M.MPd selaku Ketua DMI Kuningan di dua periode sebelumnya.

Ugin merupakan satu dari empat bakal calon yang lolos diajukan oleh sembilan peserta penuh dari unsur kecamatan dalam Musyawarah Daerah DMI ke-3. Karena itu, sebelum pemilihan calon ketua tahap berikutnya dilakukan, Ugin sudah dinyatakan terpilih menjadi formateur DMI karena lolos sebagai satu-satunya bakal calon yang mengantongi jumlah suara lebih dari batas minimal yang disepakati.

“Jumlah utusan kecamatan yang hadir ada 27 peserta. Kang Ugin secara otomatis terpilih menjadi ketua DMI karena didukung oleh sembilan suara dari utusan kecamatan di tahap awal pemilihan. Sementara untuk nama-nama lain yang muncul tidak ada yang mencapai minimal tujuh suara, sebagaimana disepakati,” kata Sofyan, panitia Musda di Masjid Agung Syiarul Islam, Selasa (5/12/2017).

Dia menyebutkan, Musda tersebut dibuka oleh Asda II Setda Kuningan H. Dadang Supardan. Hadir juga pada kesempatan itu Sekjen DMI Wilayah Jawa Barat Prof. Dr. Mahmud Syafei, Ketua MUI Kuningan KH. Abdul Azis, Unsur Kementerian Agama Kuningan, Pembina MQ Entreupreuner Forum Kuningan dr. Asep Hermana, DKM Syiarul Islam, dan sejumlah undangan lainnya.

Advertisement. Scroll to continue reading.

“Alhmdulillah acara selesai dan menghasilkan tujuan musyawarah. Sedangkan untuk pelantikanya akan segera dilakukan setelah tim formateur menyelsaikan tahapan berikutnya,” tuturnya.

Sementara, H. Ugin Lugina menyampaikan ungkapan terimakasih kepada semua pihak yang sudah memberikan kepercayaan kepadanya. Menurutnya, estapet kepemimpinan itu merupakan amanah berat yang harus diterima dan dilaksaakan sebagaimana mestinya.

Dia menerangkan, ide tentang memakmurkan masjid sangat komprehensif dan harus kembali disamakan persepsinya. Yaitu, tidak hanya membicarakan kemakmuran ibadah mahdoh, melainkan juga banyak kategori lain yang harus mulai disentuh. Mulai dari bidang ekonomi, kesehatan, sumber daya manusia, informasi dan teknologi, dan lain sebagainya.

“Kemakmuran masjid yang selama ini menitik beratkan ibadah mahdoh tidak keliru. Karena itu merupakan hal dasar yang paling penting. Tetapi kedepan harus diikuti juga oleh bidang-bidang lainnya supaya masjid bermanfaat untuk urusan ukhrowi, juga untuk kehidupan di dunia,” kata Ugin.

Advertisement. Scroll to continue reading.

Kemudian dia menegaskan, rencana kedepan pihaknya akan membuka komunikasi dengan seluruh DKM di Kuningan untuk meminimalisir sandungan yang selama ini melekat dalam tubuh DMI. Menurutnya, DMI yang selama ini dipahami sebagai tandingan DKM akan segera diluruskan sebagaimana tugas dan fungsi kehadirannya. Dia berharap, antara DMI dan DKM bisa bersinergi, membangun silaturahmi, sama-sama bekerja nyata membangun konsep dan menejerial guna menyelesaikan problem yang terjadi di tubuh umat.

“Insyaallah DMI bisa hadir sebagai forum komunikasi atau koordinasi DKM-DKM yang ada di Kuningan. Baik di tingkat kabupaten maupun kecamatan. Supaya kedepan upaya memakmurkan dan penataan tata kelola masjid bisa dilakukan bersama-sama sehingga mencapai tujuan yang maksimal. Mohon doa dan dukungan semuanya, karena kami tidak bisa bekerja tanpa dukungan semua pihak,” harapnya. (deden)

Advertisement

Berita Terbaru

Advertisement
Advertisement

You May Also Like

Advertisement
Exit mobile version